SEPENUNYA BAGI ALLAH | MATIUS 22 : 17

Sobat Obor, seorang tukang kayu pernah mendapat tugas dari tuannya untuk membangun sebuah rumah kecil. Namun, karena berpikir rumah itu bukan miliknya, tukang itu bekerja dengan setengah hati. Ia memakai bahan seadanya dan tidak memeriksa kualitas pengerjaannya dengan seksama. Ketika rumah itu selesai, tuannya berkata, “Ini rumahmu. Aku memberikannya sebagai hadiah untkmu.” Seketika tukang itu menyesal. Jika ia memberi yang terbaik, maka rumah itu juga akan menjadi tempat yang nyaman bagi dirinya sendiri.

Kisah ini mengingatkan kita pada perkataan Yesus dalam Matius 22:17. Ada pertanyaan menjebak dari orang Farisi dan Herodian: “Adakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Sekilas ini soal uang, tetapi bagi umat Yahudi waktu itu, ini soal siapa yang berhak menerima kesetiaan mereka. Jika menjawab “ya,” maka Yesus dianggap berpihak pada penindas Roma. Jika menjawab “tidak,” maka Yesus dapat dituduh sebagai pemberontak. Yesus menjawab dengan penuh hikmat Allah: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (ay.21). Jawaban ini membawa mereka kepada soal kesetiaan yang lebih tinggi, soal memberi Allah tempat yang paling utama dalam hidup.

Sobat obor, saat ini mungkin kita juga dihadpkan dengan berbagai pilihan dan kewajiban. Ada hal-hal yang memang wajib kita penuhi sebagai warga negara, sebagai anggota keluarga, sebagai pemuda, atau sebagai pelayan di tengah gereja. Allah tidak pernah melarang kita memberi apa yang memang wajib bagi manusia dan negara. Namun, yang paling Allah inginkan dari kita bukan hanya soal memenuhi kewajiban lahiriah itu, tetapi soal memberi Allah tempat yang paling utama. Seperti tukang kayu itu, jangan memberi Allah sisa-sisa tenaga, waktu, atau perhatian. Allah tidak menginginkan sebagian dari kita, tetapi seluruh keberadaan kita. Berikanlah yang memang wajib kita berikan kepada dunia ini dengan penuh integritas, tetapi juga serahkanlah hidupmu sepenuhnya bagi Allah. Amin (MT)