KEBENARAN | YOHANES 8:32

Sobat Obor, ketika George Washington masih kecil dia tinggal Bersama dengan ayahnya di pertenakan. Ia adalah anak yang jujur dan baik sehingga sangat dibanggkan oleh ayahnya. Suatu hari ayah George Washington menghadiahkan kepadanya sebuah kapak kecil. Hadiah ini membuat George Washington senang dan mulai mengguakannya dan memotong apa saja yang dilihatnya. Ketika ia memotong, tanpa sengaja ia telah memotong pohon ceri kesayangan ayahnya di kebun. Tak berselang lama setelah itu ayah George mengetahui bahwa pohon ceri kesayangannya sudah ditebang. Ayah George menjadi sangat marah. Ia kemudian bertanya kepada George apakah dia yang memotongnya? Dengan gemetar karena takut George akhirnya mengatakan yang sebenarnya bahwa ia telah memotongnya dengan tidak sengaja karena saking senangnya atas hadiah ayahnya tanpa melihat sekeliling. George pun meminta maaf atas perbuatannya kepada ayahnya. Setelah mendengar penjelasan George maka ayahnya memeluknya sambil berkata, ayah sangat bangga atas kejujuranmu dengan mengakui apa yang telah engkau lakukan.

Sobat obor, hari ini Tuhan menghendaki kita selaku orang muda untuk hidup benar di dalam Dia. Sebagaimana Yesus sendiri berkata dalam bacaan hari ini berkata, kamu akan mengetahui (Yun. ginosko, mengenal) kebenaran (Yun. aletheia, diartikan juga kejujuran) dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Mengetahui kebenaran hanya dapat terjadi saat kita tahu tentang Yesus sumber kebenaran itu sendiri. Dan untuk mengenalnya maka kita harus tinggal dan hidup di dalam Dia.

Sobat Obor, oleh karenanya marilah kita terus mengusahakan hidup di masa muda ini dengan mengenal Tuhan Yesus dengan benar serta sepenuh hati. Agar dengan demikian maka kita dapat dengan hidup benar, hidup yang jujur maka kita akan merasakan bebas dari segala sesuatu yang salah yang telah kita lakukan. Memang untuk menjadi benar tidaklah mudah. Apalagi dalam kehidupan di dunia ini yang terkadang penuh dengan kepura-puraan dan kemunafikan. Terlihat setuju tetapi ternyata tidak, terlihat baik ternyata jahat, terlihat mulia ternyata penuh dengan kebusukan. Amin (ARMI)