KEMERDEKAAN YANG SEJATI | YOHANES 8:35-36
Sobat Obor, di suatu pasar yang menjual para budak pada tahun 1807, seorang bernama William Wilbeforce hendak menemukan dan kemudian membeli seorang budak untuknya. Saat memilih budak ia kemudian mengatakan kepada yang menjual para budak itu agar memilihkan budak yang terburuk dari para budak yang hendak dijualnya. Dengan terkejut tetapi dengan senang hati sang penjual ini kemudian menyodorkan seorang budak yang tidak pernah disukai oleh para pembelinya. Budak ini adalah seorang yang berwajah sangar, berkelakuan buruk, penuh dengan kata-kata umpatan serta makian bahkan sering meludahi calon pembelinya. William pun setuju dengan penjual itu dan membawa budak yang terkenal buruk itu ke rumahnya. Sesampai dirumahnya maka budak itu sepanjang hari mengumpatnya dengan makian bahkan meludahinya serta mengancam akan mengahncurkan rumahnya. Hal ini tidak membuat William marah malah ia kemudian membuat surat pembebasan bagi budak itu serta kemudian menyerahkan kepada budaknya yang baru dibeli. Menerima surat itu betapa senangnya budak itu dia pun berlari keluar dengan Bahagia. Tetapi setelah berada di luar dia malah merasa sedih karena ia baru menyadari bahwa ia tidak memiliki siapa-siapa. Akhirnya dia kembali kepada William dan berterima kasih karena telah membebaskannya dan menjadikannya orang merdeka. Dan sebagai rasa terima kasihnya maka ia mengatakan kepada William untuk melayaninya seumur hidupnya. Baginya tidak ada orang yang sebaik William yang menghargai dirinya (disadur dari sabda.org).
Sobat obor, inilah yang juga dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus telah memerdekakan kita sehingga saya dan saudara telah benar-benar merdeka dan oleh karenanya kita disebut sebagai anak-Nya. Dan sebagai anak-Nya maka kita harus terus tinggal dalam Dia dan melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki dalam hidup di masa muda ini. Kehidupan yang berkenan kepada Tuhan sebagai orang merdeka dengan tidak memanfaatkan kemerdekaan itu sebagai kesempatan hidup dalam dosa. Amin (ARMI)