KENAKANLAH KASIH DAN KERENDAHAN | KOLOSE 3 : 10-11

Sobat Obor, pernah lihat pemain basket yang lupa pakai jersey tim saat pertandingan? Sekalipun dia jago, tanpa seragam itu dia dianggap asing dan tak bisa main. Seragam bukan sekadar kain—itu identitas. Begitu juga hidup orang percaya. Paulus menyebut kita sebagai orang-orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Maka, seperti memakai seragam, kita harus mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Ini bukan hiasan, tapi cerminan siapa kita dalam Kristus. Dunia boleh keras, tapi kita dipanggil hidup dengan hati yang lembut dan sabar, terutama ketika orang lain menyakiti atau mengecewakan kita.

Sobat obor, secara teologis ini bicara soal identitas kita sebagai umat pilihan Allah. Dalam pandangan Calvinis, kita dipilih bukan karena layak, tapi karena anugerah semata. Kita tidak dipilih karena baik, tapi supaya hidup kita dipakai untuk menyatakan kebaikan Allah. Itu berarti, mengampuni orang lain bukan pilihan tambahan—itu konsekuensi dari kasih yang telah kita terima. Kita mengampuni bukan karena orang itu layak, tapi karena kita sendiri telah diampuni lebih dulu oleh Allah. Jadi, kasih dan kerendahan hati bukan tanda kelemahan, tapi bukti kekuatan Injil dalam diri kita.

Sobat obor, dunia hari ini mempromosikan amarah dan balas dendam. Tapi Yesus mengajar sebaliknya. Jadi, mari jadi generasi yang berbeda. Mulailah dari hal kecil: jangan buru-buru unfollow orang hanya karena beda pendapat, belajarlah minta maaf duluan walau kamu benar, dan pilih diam saat kamu bisa membalas. Saat kita memilih untuk mengenakan kasih, kita sedang memperlihatkan Yesus kepada dunia. Dan percayalah, kasih yang kamu tabur tidak akan sia-sia, percayalah segala yang baik mendatangka konsekuensi yang baik pula. Amin (KK)