DOMBA YANG DIBERKATI DAN MENJADI BERKAT| MATIUS 25 : 34-36
Sobat Obor, banyak dari kita rindu diberkati Tuhan dalam studi, pelayanan, keluarga, cita-cita dan cinta. Tapi hari ini Yesus memperlihatkan ukuran berkat yang berbeda. Ternyata, domba yang diberkati adalah mereka yang hidupnya menjadi berkat. Yesus tidak memuji mereka karena mereka pintar berkhotbah, sering ke gereja, atau aktif di kegiatan pemuda. Tapi Ia memuji mereka karena mereka mengasihi orang-orang kecil dengan tindakan nyata.
Pada penghakiman terakhir, Ia memisahkan setiap orang menjadi dua sebutan metafora yaitu domba dan kambing. Mengapa hanya orang yang berada di sebelah kanan-Nya saja yang berhak masuk ke dalam Kerajaan-Nya? Karena Kasih karunia mereka diselamatkan oleh iman (Ef 2:8). Yesus menyebut beberapa tindakan konkrit: Memberi makan kepada yang lapar, memberi minum kepada yang haus, memberi tumpangan kepada orang asing, memberi pakaian kepada yang telanjang, menjenguk orang sakit, mengunjungi orang di penjara. Melalui ucapan ini dapat kita simpulkan bahwa orang-orang pilihan yang ada di sebelah kanan-Nya itu adalah orang-orang yang memiliki kepedulian dan kasih yang sungguh tulus kepada sesamanya. Melalui ucapan Raja kita dapat melihat secara jelas bahwa sesungguhnya tidak satupun perbuatan manusia yang tidak diketahui oleh Tuhan. Sepintas, jika kita membaca ayat 34-36 ini sepertinya perbuatan menjadi penentu untuk masuk ke dalam Kerajaan yang kekal itu. Namun sesungguhnya bukan demikian karena jelas kita diselamatkan karena kasih karunia.
Sobat obor, lewat firman ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk hidup dalam berkat, tapi juga untuk menjadi berkat bagi dunia yang sedang haus akan kasih. Di tengah dunia yang semakin egois, Tuhan mencari anak-anak muda yang: Peduli ketika orang lain menderita, menjadi terang di sekolah, kampus, atau tempat kerja, Tidak hanya sibuk membangun diri, tapi juga membangun sesama. Tuhan mau pakai hidupmu, bukan karena kamu hebat, tapi karena kasih-Nya nyata melalui kamu. Ingat: Pemuda yang dipenuhi berkat tapi tidak membagikannya, akan kehilangan makna. Tapi pemuda yang hidupnya menjadi saluran kasih, akan dipakai luar biasa oleh Tuhan. Amin (SM)

