BIARLAH SEGALA MAKHLUK MEMUJI NAMANYA YANG KUDUS | MAZMUR 145 : 1 – 21 | Pdt. Andre R.M. Izaak, M.Th

Sobat Obor, suara burung berkicau di saat matahari hendak terbit ataupun sebelum tenggelam yang sering disertai semilir angin yang berhembus mengayunkan pepohonan serta desiran ombak di laut, layaknya harmoni indah yang sedang memuji dan mengagungkan nama Tuhan. Hal inilah yang seringkali terdengar dan saya saksikan di tempat dimana Tuhan membawaku untuk melayani saat ini di salah satu pulau terluar di wilayah Kota Manado, yakni Manado Tua. Keagungan Tuhan tidak hanya digambarkan lewat ungkapan hati manusia tetapi juga lewat karya-Nya yang agung atas semua ciptaan- Nya. Kicauan burung menjadi tanda datangnya pagi serta berakhirnya hari yang mengingatkan umatNya untuk juga memuji nama-Nya. Semilir angin yang berhembus mengayunkan pepohonan dan desiran ombak seakan mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Allah yang dahsyat dan luar biasa yang dapat mengatur alam ciptaan-Nya yang tinggi dan luas apalagi kita manusia yang kecil dan lemah di alam semesta-Nya yang luas dan besar. Hal ini menandakan kekuasaan Allah yang mengatur ritme semua ciptaan- Nya dan tak ada satupun yang terluput dari jangkauanNya. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita manusia untuk tidak memuji dan mengagungkan nama-Nya.

Sobat obor, hal ini juga yang diceritakan oleh penulis Mazmur 145:1-21 dengan mengatakan di ayat 1-3, bahwa ia hendak mengagungkan (Ibr. rum, meninggikan) Tuhan, Allah dan Raja-Nya, dan hendak memujiNya selamanya. Bahkan pujiannya dilakukan setiap hari sebab Tuhan besar dan sangat terpuji, kebesaran-Nya tidak terduga (Ibr. ’ayin kheqer, tak terselidiki). Oleh karena itu maka kebesaran dalam perbuatan-perbuatan Tuhan yang semarak (Ibr. hadar, kegemilangan/keindahan) dan dahsyat hendak diceritakan kepada angkatan demi angkatan, dan keadilanNya membuat orang bersorak-sorai (ay. 4-7). Semarak dan kemuliaan yang diceritakan itu karena sebagaimana yang diungkapkan di ayat 8-10 bahwa Tuhan itu pengasih (Ibr. khanum, menaruh belas kasihan) dan penyayang (Ibr. rakhum, murah hati), panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Tuhan itu baik kepada semua orang (Ibr. lakkol, untuk semua orang), dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. Untuk itu maka mereka bersyukur (Ibr. yadah, mengucap syukur) dan memuji Tuhan. Selanjutnya di ayat 11-13 dikatakan bagaimana mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Nya serta membicarakan (Ibr. dabar, mengatakan) keperkasaan (Ibr. geburah, kepahlawanan-Nya/kekuatan- Nya) Tuhan. Kerajaan Tuhan dikatakan sebagai kerajaan segala abad dan pemerintahan-Nya selamanya. Dikatakan pula Tuhan setia dan penuh kasih setia. Pemazmur juga mengungkapkan tentang keadilan Tuhan dalam segala jalan-Nya di ayat 14-17. Pemazmur mengatakan, Tuhan itu penopang (Ibr. samak, penolong) bagi semua orang yang jatuh (Ibr. napal, yang tersungkur) dan penegak bagi semua orang yang tertunduk. Mata sekalian orang menantikan (Ibr. sabar, berharap kepada) Engkau, dan Engkau pun memberikan makanan pada waktunya. Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup. Tuhan itu adil (Ibr. tsedeq, benar) dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya (Ibr. ma`aseh, pekerjaan- Nya). Kemudian pemazmur melanjutkan dengan mengungkapkan pujian di ayat 18-21 dengan menyatakan bahwa, Tuhan dekat (Ibr. qarob, karib) pada setiap orang yang berseru (Ibr. qara, memanggil) pada-Nya. Terlebih yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan (Ibr. ’emet, berpegang pada kebenaran). Bagi orang yang takut akan Dia maka Tuhan akan mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka. Dikatakan pula bahwa Tuhan menjaga (Ibr. syamar, melindungi) semua orang yang dikasihi-Nya tetapi orang fasik (Ibr. rasya`, jahat/durhaka) dibinasakan-Nya (Ibr. syamad, dimusnahkan/dipunahkan). Untuk itu maka biarlah mulutnya mengucapkan pujian kepada Tuhan dan segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus.

Sobat obor, sebagai orang muda jangan pernah berhebti untuk memuji Tuhan setiap hari. Biarlah mulut kita menceritakan kebaikan Tuhan yang teralami dalam hidup saya dan saudara. Sebab kita pasti telah merasakan kebaikan dan kesetiaan Tuhan dalam kehidupan keseharian kita, baik di rumah bersama keluarga, di sekolah, di kampus, di kantor dan dimana saja kita berada. Tuhan itu pengasih dan penyayang, Panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Amin (ARMI)