DIPERHATIKAN DAN DIPERHITUNGKAN TUHAN | MAZMUR 144:3-4
Sobat obor, ada suatu lagu yang menarik dan diciptakan oleh Tulus yang berjudul “Gajah”. Dalam liriknya dikatakan begini, waktu kecil dulu mereka menertawakan, mereka panggilku gajah. Ku marah, ku marah, Kini baru ku tahu, puji didalam olokan. Mereka ingatku marah, jabat tanganku panggil aku gajah. Di bagian reffrein dikatakan, kau temanku kau doakan aku. Punya otak cerdas aku harus tangguh, bila jatuh gajah lain membantu. Tubuhmu disituasi, rela jadi tamengku. Lagu ini hendak membahasakan bagaimana kehidupan yang dianggap remeh atau disepelekan memang tidaklah mengenakkan. Tetapi kemudian dalam keadaan yang tidak diperhitungkan dia mengubahnya menjadi energi postif dalam hidup yang dijalani.
Sobat obor, bacaan hari ini mengingatkan kita melalui teks di ayat 3-4 bahwa Tuhan memperhatikan (Ibr. da`ah) dan memperhitungkan (Ibr. khasyab, menganggap/memandang) kita. Walaupun kehidupan manusia diibaratkan seperti angin yang berembus (Ibr. hevel, dapat juga diartikan kesia-siaan) dan hari-harinya seperti bayang yang lewat (Ibr. ‘abar, pergi). Mengapa? Sebab Tuhan menciptakan kita sebagai gambar dan rupa-Nya untuk menghadirkan tanda-tanda kerajaan-Nya di dunia ini. Sekalipun manusia hanya sementara dalam waktu perkenanan Tuhan bukan berarti berlalu tanpa arti. Melainkan kehadiran kita harus memberi makna/berarti bagi orang lain dan dunia dimana kita hidup dan diami.
Sobat obor, marilah kita sebagai orang muda untuk terus memiliki energi positif di segala aspek kehidupan yang kita jalani dalam anugerah Tuhan. Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa pengaruh-pengaruh negatif dalam langkah hidup tetaplah ada. Tetapi janganlah sampai langkah kita berhenti. Tetaplah maju dengan semangat juang iman di dalam Tuhan. Sebab sekalipun kita mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari orang lain, Tuhan tetap ada dan mengasihi kita. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan hidup yang Tuhan beri dengan hal-hal yang merugikan diri kita sendiri. Ingatlah Tuhan menciptakan kita segambar dan serupa dengan-Nya sehingga saat orang lain meninggalkan, meremehkan dan menjatuhkan kita, Dia memperhatikan dan mengindahkan kita. Kita tidak pernah sendiri, ada Tuhan bersama denganmu. Amin (ARMI)

