SEMAK YANG MEMBUAT SESAK | LUKAS 8:7-8
Sobat obor, ada satu kebenaran yang tidak bisa kita tolak. Ternyata hati manusia tidak pernah benar-benar kosong. Ia selalu diisi oleh sesuatu. Entahkah itu oleh Firman Tuhan atau oleh semak belukar dunia. Yesus berkata, benih yang jatuh di tengah semak itu tumbuh, tapi akhirnya terhimpit. Ia tidak mati seketika, tapi pelan-pelan dicekik sampai tak berbuah. Bukankah ini gambaran yang menakutkan? Bukan tentang orang yang terang-terangan menolak Firman, melainkan mereka yang pernah menerima, tapi membiarkan Firman bertumbuh bersama duri.
Semak itu punya banyak wajah. Ia bisa berupa kekuatiran hidup, ambisi yang berlebihan, cinta uang, atau bahkan kesenangan yang tampak sepele. Ia tumbuh diam-diam, tidak kentara, tapi selalu rakus mengambil ruang. Firman Tuhan yang mula-mula segar dan penuh janji, lama-lama kehilangan napas, terdesak oleh tuntutan dunia yang semakin kuat. Betapa banyak orang Kristen memulai pelayanan dengan berapi-api, namun berakhir dengan bara yang padam karena semak belukar telah merebut tempat dihatinya.
Sobat obor, Firman tidak sedang berbicara tentang orang lain, tapi sedang menegur kita yang hadir, yang membaca Firman, yang berdoa, tapi diam- diam membiarkan duri tumbuh dalam batin. Kita rajin ke ibadah, tetapi waktu kita habis untuk mengejar gengsi. Kita masih mengaku percaya, tetapi hati kita sesak oleh kekuatiran hari esok. Kita mendengar suara Tuhan, tetapi terlalu bising oleh suara dunia. Firman tidak pernah berhenti bekerja, tetapi ia bisa lumpuh bila kita tidak memberi ruang. Injil itu bukan sekadar untuk didengar, ia harus diberi tempat yang bersih agar bisa berbuah. Dan tugas kita adalah mencabut semak-semak itu, sebelum semuanya terlambat. Jangan kompromi dengan duri, karena mereka tidak akan berhenti sampai menyesakkan jiwa kita. Hari ini Tuhan bertanya: hatimu lapang atau penuh semak? Apakah Firman masih punya ruang untuk bertumbuh, ataukah sudah terhimpit oleh keinginanmu sendiri? Jangan biarkan hidupmu menjadi tanah yang sia-sia. Cabutlah segala kekuatiran, singkirkan keserakahan, dan biarkan Firman itu berakar dalam hati. Amin (MT)

