TANAH YANG BAIK | LUKAS 8:9-10

Sobat obor, ketika murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan yang disampaikanNya, Yesus menjawab: kepada  mereka  diberikan  rahasia  Kerajaan  Allah,  tetapi kepada orang banyak, semua disampaikan dalam perumpamaan. Artinya, ada perbedaan antara orang yang hanya mendengar dengan telinga, dan mereka yang sungguh-sungguh rindu mengerti dengan hati. Dan di sinilah makna tanah yang baik menjadi jelas. Tanah yang baik adalah tanah yang tidak hanya mendengar Firman, tetapi menerimanya dengan penuh kerinduan dan ketekunan.

Tanah yang baik tidak terjadi begitu saja. Ia bukan sekadar soal keberuntungan, melainkan hasil dari hati yang terus dibentuk oleh Tuhan. Tanah yang baik adalah hati yang lembut, yang tidak menolak koreksi. Ia bukan keras seperti jalanan, bukan dangkal seperti batu, dan bukan penuh semak yang sesak. Tanah yang baik adalah hati yang rela dibajak oleh tangan Allah, meskipun sakit, supaya siap menerima benih kehidupan. Kita tahu, Firman Allah selalu hidup. Tetapi benih itu hanya akan berbuah bila jatuh pada tanah yang tepat. Betapa banyak orang mendengar Firman setiap minggu, namun tidak ada perubahan yang nyata, sebab hatinya tidak siap. Mereka mendengar, tetapi tidak mengerti. Mereka tahu, tetapi tidak mau. Sedangkan tanah yang baik adalah hati yang terbuka, yang mau belajar, mau diubah, dan mau dituntun.

Sobat obor, tanah yang baik juga berbicara tentang ketekunan. Firman tidak langsung berbuah esok hari. Ia butuh waktu, butuh hujan air mata, butuh pupuk doa, dan butuh sinar pengharapan. Namun orang yang memiliki tanah hati yang baik akan tetap setia menunggu, sebab ia percaya janji Allah tidak pernah gagal. Yesus berkata, kepada murid-murid diberikan rahasia Kerajaan Allah. Itu berarti setiap orang yang mau membuka hati, sesungguhnya sedang dipanggil untuk menjadi tanah yang baik. Bukan hanya mendengar Firman, tetapi menghidupinya dalam keseharian. Bukan hanya mengetahui kebenaran, tetapi berjalan di dalamnya. Sebab hanya tanah yang baiklah yang akan dipenuhi rahasia Kerajaan Allah dan melihat buah seratus kali lipat dari kasih-Nya. Amin (MT)