RENCANA ALLAH LEBIH TINGGI DARI RENCANA MANUSIA | KEJADIAN 48:17-22

Sobat obor, siapa yang tidak kenal Lionel Messi, pemain sepak bola yang dijuluki salah satu terbaik sepanjang masa? Sejak kecil ia dianggap lemah karena tubuhnya kecil, bahkan sempat diremehkan. Banyak yang tidak percaya ia bisa jadi bintang besar. Namun rencana Tuhan berbeda, ia justru dipakai untuk mengubah sejarah sepak bola. Kisah Messi mengingatkan kita pada peristiwa ketika Yusuf kecewa melihat Yakub menyilangkan tangannya, memberikan berkat utama kepada Efraim yang lebih muda, bukan Manasye si sulung. Yusuf merasa itu salah, tetapi Yakub berkata bahwa Allah sudah menentukan demikian. Rencana Allah tidak selalu sama dengan logika manusia.

Sobat obor, secara teologis peristiwa ini menunjukkan kedaulatan Allah yang melampaui adat dan perhitungan manusia. Dalam tradisi, yang sulung biasanya mendapat hak istimewa. Namun, Allah memilih Efraim yang lebih muda untuk mendapat berkat lebih besar. Hal ini bukan kebetulan, tetapi menegaskan bahwa berkat dan panggilan berasal dari keputusan Allah, bukan urutan manusia. Sama seperti banyak tokoh Alkitab yang dipilih bukan karena posisi atau kekuatan mereka, demikian juga Allah menegaskan bahwa kehendak-Nya bebas bekerja di luar pola manusia. Rencana Allah lebih tinggi daripada perencanaan kita, dan Ia tahu yang terbaik untuk masa depan umat-Nya.

Sobat obor, pemuda zaman ini sering merasa kecewa ketika rencana yang disusun tidak berjalan sesuai harapan. Ada yang gagal masuk jurusan yang diinginkan, ditolak dalam pekerjaan, atau tidak dianggap dalam komunitas. Namun firman ini mengingatkan bahwa kegagalan di mata kita bisa jadi jalan sukses di mata Tuhan. Sama seperti Efraim yang dipilih Allah meski bukan sulung, hidup kita pun bisa dipakai Tuhan di luar dugaan. Jangan batasi diri dengan pandangan manusia, sebab Allah yang memilih dan menetapkan jalan kita. Percayalah, rencana-Nya selalu lebih indah daripada mimpi terbesar kita sendiri. Amin (KK)