Di Manakah Hatimu? | Kisah Para Rasul 5: 7 – 9

Sobat obor, nama yang dimiliki oleh pasangan suami istri ini sebenarnya memiliki arti yang bagus. Ananias berarti Allah itu pemurah. Sedangkan Safira artinya cantik. Tetapi kenyataannya Ananias tidak menghormati Allah dan Safira tak memiliki hati yang cantik. Memang perkara hati adalah perkara yang unik dan rahasia. Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih menurut hati masing- masing. Dan meskipun tampak saleh dan murah hati, tetapi ternyata berpura-pura saleh dan berpura- pura murah hati adalah dosa di hadapan Tuhan. Kita mengingat ketika Yudas hendak mengkhianati Yesus. Hatinya sudah diserahkan kepada iblis. Bahkan Tuhan Yesus sendiri yang memberikan roti dan anggur kepada Yudas, tetap saja ia kerasukan iblis. Mengapa? Karena hati Yudas sudah bersatu dengan kehendak iblis. Betapa mengerikan.

Sobat obor, apakah hati kita betul-betul hanya terpaut pada Tuhan Yesus. Ataukah kita sudah pernah menyerahkan diri kepada kuasa- kuasa yang di luar Tuhan. Apakah hati kita sudah tahir dan tak bersekongkol dengan iblis? Saya pernah menyaksikan seorang bapak yang dulunya begitu ramah dan sopan sekarang berubah menjadi pemarah dan kasar. Dulunya ia pernah menyerahkan diri kepada kuasa iblis. Beberapa waktu kemudian, ia meminta ditahirkan dari kuasa itu. Benda-benda pegangan yang berasal dari kuasa yang lain itu dibakar dan dimusnahkan. Tetapi ternyata hatinya tidak bisa melepaskan diri dari ikatan itu. Serangan kuasa itu sekarang begitu menakutkan. Ia mulai kerasukan setan dan berlaku aneh. ia tidak bisa dilepaskan dari kuasa tersebut karena hatinya masih terikat dan mencintai ikatan itu. Berhati- hatilah dengan hatimu. Karena ia terkadang liar dan tak dapat dikendalikan. Ananias dan Safira menyerahkan hatinya kepada iblis untuk mendustai Roh Kudus. Dan konsekwensinya adalah maut bagi mereka. Jagalah hatimu dengan kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. (DLW)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×