Jangan Sampai Membekas | Lukas 6: 32-35
Yesus menganggap mengasihi musuh itu penting. Mengapa? Pertama: karena membalas kebencian dengan kebencian berarti hanya melipatgandakan kebencian. Gelap tidak dapat diusir dengan gelap. Hanya oleh terang. Kebencian pun hanya dapat diusir dengan kasih. Bukan dengan kebencian. Kedua: Sebab kebencian itu menyiksa dan menghancurkan. Itu menyiksa diri kita sendiri dan menghancurkan orang lain. Hidup yang dikuasai oleh kebencian, kedengkian, nafsu untuk membalas, akan merupakan hidup yang tidak tenang dan tidak tentram. Itu justru merusak hidup kita sendiri. Dan apabila kita mau bebas dari semua itu, maka kasihilah dan ampunilah musuhmu.
Yesus berkata dalam bacaan ini: “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuat baiklah kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik kepada orang orang yang tidak tau berterima kasih dan kepada orang-orang jahat”. Allah memberikan teladan dengan terus mengasihi orang yang setia dan tidak setia. Dengan cara-Nya, ia mendidik dan membimbing setiap orang yang telah berbuat baik atau jahat agar terus hidup dalam kasih.
Sobat obor, dalam hidup, janganlah kita berprinsip bahwa tujuan utama kita adalah bagaimana mengalahkan musuh. Namun ambilah prinsip: bagaimanapun, kita harus memelihara persahabatan dan mengembalikan persahabatan. Sering sekali terjadi bahwa dua sahabat karib setelah bertengkar hebat, menjadi saling bermusuhan tanpa dapat berdamai kembali. Mengapa? Oleh karena pada waktu hati panas, masing-masing hanya mau menang sendiri. Lalu melontarkan kata-kata yang menyakitkan. Semakin menyakitkan kita semakin puas. Kata-kata yang menyakitkan itu melukai. Dan luka hati itu sulit serta lama sekali sembuh. Setelah bertahun-tahun ia masih membekas. Tidak lagi ada rasa permusuhan, tapi tidak mungkin lagi menjadi teman. Karena itu baiklah kita selalu ingat, bahwa dendam dan ego, tidak akan pernah menenangkan jiwa. Itu justru menyakitkan hati. Amin (MT)