Murah Hati | Lukas 6: 36

Sebuah legenda mengisahkan tentang dua anak laki-laki bersaudara yang tinggal di dua area pertanian yang berbeda. Yang lebih muda tinggal sendirian, tidak menikah. Yang lebih tua memiliki keluarga besar. Suatu malam pada musim menuai gandum, si kakak terbangun dan berpikir, adikku sendirian. Supaya hatinya gembira, aku akan mengambil seikat gandumku dan menaruhnya diladangnya. Pada saat yang sama si adik terbangun dan berpikir, kakaku mempunyai keluarga besar dan kebutuhan yang lebih besar dari pada aku. Selagi ia tidur, aku akan menaruh seikat gandumku di ladangnya. Masing masing kakak adik itu keluar membawa ikatan gandum ke ladang yang lain dan bertemu di tengah jalan. Ketika mereka menyatakan maksud satu dengan yang lainnya, mereka menjatuhkan ikatan gandum mereka dan saling mendekap. Ditempat itulah kata legenda, Bait Suci dibangun.

Entah apakah kisah ini nyata atau tidak. Kisah ini memberi teladan akan ekspresi kasih terbaik, yaitu memberi. Memberi adalah pembangun hubungan terbaik dalam kehidupan. Saat kita memahami bahwa hubungan manusia dengan Allah telah menjadi rusak, Ia memperbaikinya dengan cara memberi. Allah mengambil insiatif untuk memberi. Pemberian Allah adalah pemberian terbaik. Kita memberi karena Allah telah terlebih dahulu memberi. Kita memberi dengan murah hati, karena Allah begitu murah hati.

Sobat obor, ingatlah bahwa sikap memberi dibangun oleh kemurahan hati. Tidak penting seberapa besar nilai pemberian, tetapi yang penting adalah sikap memberi. Sikap itu berasal dari roh, sehingga kita mengalami apa artinya bermurah hati. Kita memberi tanpa memikirkan seberapa besar yang harus kita korbankan. Atau seberapa sisa yang masih kita miliki. Kita hanya memberi dengan tulus hati dan memberi dengan kelimpahan. Kedamaian, sahabat yang paling setia dan mahatahu, diam-diam akan memelihara kita. Kita bersukacita dalam kemurahan sementara kita mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Memberi tanpa mengharapkan balasan berarti menunjukan kebaikan yang unik, yang hanya dimiliki oleh hati yang penuh kemurahan. Amin (MT)