Muliakanlah Allah dengan Tubuhmu | 1 Korintus 6:12-20 | Pdt. Frany P. Kuron, S.Th
Sobat obor, bacaan kita saat ini merupakan sebuah kecaman keras yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Korintus berkaitan dengan percabulan. Sebelum mengenal Kristus, percabulan dan penyembahan berhala merupakan hal biasa bagi mereka (1 Korintus 6:11). Masalahnya, ketika menjadi orang percaya hal ini juga dianggap normal; mereka tidak meninggalkan dosa dan tetap hidup dalam dosa. Parahnya lagi kehidupan didalam dosa dianggap suatu hal yang lumrah. Lebih memprihatinkan lagi ketika orang percaya di Korintus menganggap kebebasan mereka dalam Kristus sebagai kesempatan untuk mengejar kepentingan pribadi, dan kesempatan tetap hidup dosa. mereka mengunakan kebebasan sebagai orang percaya untuk membenarkan kesalahan atau dosa yang mereka lakukan. Mereka berpikir segala sesuatu halal jadi semua bisa dimakan, segala sesuatu bebas dilakukan jadi semuanya tergantung masing-masing Individu.
Paulus merasa perlu meluruskan pemahaman dan prilaku yang keliru ini sehingga Dalam bacaan kita ini Paulus mengingatkan orang percaya untuk melihat kebebasan sebagai kesempatan untuk membawa kebaikan dan membangun sesama. Paulus mengajarkan bahwa kebebasan bukanlah hak untuk melakukan apa pun semaunya, tapi keleluasaan untuk melakukan apa yang berkenan kepada Allah. Bukan untuk merusak atau mencemarkan Tubuh tapi memuliakan Tuhan dengan Tubuh yang dianugerahkan Tuhan. Kebebasan bukan hanya berkaitan dengan diri sendiri tapi kebebasan untuk membangun kehidupan bersama yang berkenan kepada Tuhan.
Jemaat Korintus pada akhirnya terjebak pada ketidakpedulian dengan hukum atau aturan. Mereka menganggap bahwa kebebasan dari Hukum Taurat melalui karya penebusan Kristus telah menjadikan mereka bebas dari semua perintah. Mereka merasa benar-benar bebas OBOR EDISI JUNI | 44 melakukan apapun. Keselamatan karena Kristus dijadikan tameng untuk bebas melakukan dosa. Tahu bahwa yang dipikirkan, diucapkan dan dilakukan adalah dosa, tapi tetap melakukannya; termasuk percabulan. Mereka berpikir bahwa tubuh tidak penting sehingga bisa digunakan untuk apapun juga. Apa yang dilakukan pada tubuh tidak berpengaruh terhadap jiwa dan Roh. Setiap orang berhak melakukan apapun atas dirinya sendiri.
Sobat obor, apa yang dapat kita peroleh dari bacaan ini? Pertama, kebebasan harus bermanfaat, baik bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain. Contoh: merokok. Hal ini tidak baik bagi kesehatan dan keuangan kita. Pada akhirnya kita juga harus mengakui merokok bukan suatu hal yang berguna dan merusak tubuh. Kedua, kebebasan memperbudak kita. Kepada jemaat Korintus yang terlalu mengagungkan kebebasan, Paulus memberikan peringatan yang cukup keras: “tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun termasuk oleh kebebasan itu sendiri”. Kebebasan bisa menjadi perbudakan jika disalahgunakan. Ketika seseorang tidak mau dan tidak mampu melepaskan kebebasannya, dia telah membiarkan dirinya menjadi hamba dari kebebasannya. Bukan dia yang menguasai kebebasan tetapi kebebasan yang menguasainya.
Sobat obor, bisa jadi kita pun berpikir dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan jemaat di Korintus, keselamatan karena kematian dan kebangkitan Kristus dijadikan tameng untuk berbuat dosa. Kita beranggapan kebebasan membuat kita bebas melakukan apapun padahal kebebasan yang kita miliki jadi kesempatan bagi kita untuk jadi berkat bagi orang lain. Bebas melakukan sesuatu bukan berarti kebablasan. Kebebasan bukan berarti semua berguna. Sebagai orang percaya kita dituntut untuk sadar diri. Sadar bahwa kita adalah orang percaya yang telah hidup dalam keselamatan karena kematian dan kebangkitan Kristus. Sebagai orang percaya yang tidak berlatar belakang Yahudi kita tidak lagi terikat pada hukum Taurat. Tapi juga bukan berarti keselamatan karena Kristus membuat kita bebas melakukan dosa dan berlaku semaunya. Sebaliknya keselamatan yang kita nikmati dalam Kristus mengingatkan kita untuk meninggalkan dosa dan hidup berpadanan dengan kehendak Tuhan. Bukan mencemarkan Tubuh yang adalah anugerah Tuhan tapi sebaliknya memuliakan Allah dengan tubuh yang dianugerahkan Tuhan. Amin (Fpk)