Muliakanlah Allah Dengan Tubuhmu (2) | 1 Korintus 6:20

Sobat obor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membuat banyak orang punya kecenderungan lebih memikirkan diri sendiri. Pokoknya baik dan menguntungkan untuk diri sendiri dilakukan walaupun merugikan orang lain. Terjadi perbedaan pendapat mengenai sesuatu dan kita tidak mau peduli dengan pendapat orang lain. Yang penting apa yang kita lakukan baik, tidak merugikan orang lain, “pusing amat” pendapat orang lain. Contoh, pakaian yang kita gunakan ke gereja. Menurut kita “fashionable” tapi bisa saja banyak orang tua mengganggap pakai yang kita gunakan ke gereja kurang sopan. Ketika ditegur, kita tersinggung dan hati jadi panas; bahkan terkadang kita berdebat dan tidak mau mengalah. Dalam kasus ini kita Tidaklah salah tapi pada akhirnya menjadi “batu sandungan” bagi orang lain.

Sebenarnya situasi seperti ini sudah terjadi di kota Korintus. Bukan hanya terjadi dikalangan orang yang belum percaya tapi terjadi dikalangan orang percaya. Mereka merasa benar, dan tidak mau peduli terhadap pandangan orang lain. Mereka mengutama diri sendiri. Merasa nyaman dengan apa yang dilakukan tidak peduli pendapat orang. Diri ini merasa senang “peduli amat” dengan orang pendapat lain. Jemaat Korintus merasa semua bebas dilakukan termasuk kebebasan melakukan dosa karena keselamatan yang dianugerahkan Kristus. Tentu pemahaman dan pendapat ini perlu diluruskan. Dalam bagian bacaan kita ini Paulus menegur dengan keras jemaat yang menunjukan cara hidup seperti itu.

Sobat obor Kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Kenyataan itu mendorong kita untuk muliakanlah Allah dengan Tubuh yang dianugerahkan Tuhan. Kita manusia ciptaan banyak kelemahan, keterbatasan dan berdosa, benar! Tapi bukan berarti kita mengunakan kelemahan kita untuk membenarkan keberdosaan kita dan tidak menghiraukan orang lain. Bacaan ini menyadarkan kita bahwa tubuh ini milik Tuhan dan mendorong kita memuliakan Tuhan dengan Tubuh ini. Amin (fpk)