Masih Peduli? | Lukas 18 : 18
Sterus ditanyakan oleh manusia ialah ke manakah setelah aku obat obor, dari dulu sampai hari ini, sebuah pertanyaan yang mati nanti? Berbagai jawaban sudah dikemukakan pula sejak awal manusia ada di bumi ini. Secara harafiah manusia beranggapan bahwa tubuh akan membusuk dan berubah menjadi debu setelah mati. Sebagian orang percaya bahwa jiwa orang yang sudah mati pergi ke suatu tempat. Tetapi jiwa itu tidak memiliki pikiran dan perasaan lagi disana. Kepercayaan tradisional sering kali menganggap orang yang sudah mati, jiwanya melayang-layang dan tetap bisa menyaksikan manusia yang hidup. Itulah banyak sekali orang yang ketakutan ketika ada orang yang meninggal dunia. Saat kematian ditangisi dan berharap hidup kembali, tapi coba saja kalau mayat itu hidup, pasti keluarga lari terbirit-birit. Tak bisa dipungkiri, pemuda Kristen juga sering ketakutan dengan hal seperti ini.
Iman Kristen menyebut bahwa umat Allah akan dibangkitkan dan mengalami kehidupan yang baru, karena Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian dan memasuki kehidupan yang baru. Yesus menyebut diri-Nya: “Akulah kebangkitan dan hidup” yang menjanjikan hidup kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Janji tentang keselamatan bagi orang yang percaya kepada Kristus begitu jelas. Tapi, pertanyaannya ialah apakah kita masih peduli dengan kehidupan setelah kematian? Apakah kita masih berjuang untuk mendapatkan hidup yang kekal itu? Karena kenyataan sekarang menunjukkan begitu banyak pemuda Kristen yang cuek dengan pertanyaan ini. Seorang pemimpin yang disebut dalam perikop ini, meskipun dia tak berhasil memahami maksud Yesus atas pertanyaannya, tapi setidaknya ia masih peduli dengan kehidupan nanti setelah mati. Ia masih mempertanyakan bagaimana beroleh hidup yang kekal itu. Kenyataan sekarang banyak orang dibuat iblis tak peduli lagi. Banyak yang tak takut dengan apa yang terjadi setelah mati nanti. Anda masuk golongan yang mana? Masih pedulikah dengan keselamatan? Jawablah masing- masing. Amin. (DLW)