Esensi Taurat | Lukas 18 : 19 – 20
Sobat obor, daftar perintah yang disebut sebagai “Sepuluh Firman” adalah yang paling dikenal diantara hukum-hukum yang diberikan Tuhan kepada umat Israel. Perintah-perintah
ini tercatat dalam dua versi yang sedikit berbeda di kitab Keluaran dan Ulangan. Sepuluh Firman merumuskan hubungan Allah dan umat-Nya. Perhatikan, perintah-perintah itu diawali dengan pernyataan Allah, “Akulah Tuhan, Allahmu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan”. Ketika Tuhan memilih umat Israel dan membebaskanmereka dari perbudakan, terbentuk hubungan sakral antara Allah dan umat-Nya. Perintah itu diberikan untuk meneguhkanhubungan yang sudah dibangun Tuhan. Karena Israel dipilih Allah, mereka harus setia hanya kepada-Nya. Perintah-perintah lain menolong merumuskan hubungan di antara umat satu dengan yang lain.
Kalau umat Israel mampu melakukan segenap Taurat termasuk Sepuluh Firman tentu saja keselamatan mereka peroleh. Tapi siapa yang mampu tanpa cacat melakukannya? Padahal, inti taurat yang panjang dan banyak itu ada padadua kalimat ini yaitu mengasihi Tuhan dan saling mengasihi sesama manusia. Kebanyakan orang melakukan Taurat dari kulitnya saja. Mereka mungkin berpuasa tapi tak mengerti arti puasa yang dimaksud. Bukan hanya secara lahiriah merekamenahan diri dari makanan fisik tapi esensi sebenarnya adalah puasa hati dengan tidak melakukan dosa. Tapi yang terjadi sebaliknya, orang malah berbuat dosa dengan berpuasa. Jawaban Tuhan Yesus tentang syarat memperoleh hidup yang kekal dimulai dari ayat- ayat ini. Karena Yesus tahu orang Yahudi merasa hidup mereka cukup dengan berbuat Taurat. TapiYesus juga tahu bahwa mereka tak sungguh-sungguh karena mereka tak mengerti esensinya apa. Maka Yesus mengkritikcara pandang orang yang merasa melakukan Taurat adalah kesempurnaan, tapi tak ada relasi yang terbentuk dengan tulusantara manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia lainnya. Amin (DLW)

