Menilai Diri | Lukas 18 : 21
Sobat obor, ada sebuah fenomena menilai diri yang disebut sebagai efek Dunning- Kruger. Fenomena ini adalah suatu kondisi dimana orang-orang yang memiliki pengetahuan
atau keterampilan terbatas dalam suatu bidang cenderung merasa lebih percaya diri dan memandang diri merekasebagai ahli dalam bidang tersebut. Disisi lain, orang-orang yang benar- benar kompeten dalam bidang tersebut cenderung meragukan diri mereka sendiri dan meremehkan tingkat pengetahuan atau keterampilan mereka. Kita pasti pernah berhadapan dengan fenomena ini. Keadaan ini berkaitan dengan penilaian diri. Ada orang yang berusaha menilai diri sendiri. Padahal menilai orang lain pun sering keliru. Mengapa? Karena penilaian atas diri sendiri cenderung subjektif.Kita pasti lebih banyak menilai yang positif tentang diri kita, yang bagus- bagus saja. Tapi sering tak pernah mengakuikelemahan kita.
Seorang pemimpin yang terlibat dalam pembicaraan dengan Yesus ini juga demikian. Ia merasa “semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku”. Apa itu? Semua perintah Tuhan yang disebutkan Yesus. Lima perintah di sini berasal dari Sepuluh Firman yang disampaikan Allah kepada Musa di Gunung Sinai. Terkesan begitu mudah melakukannya, toh lima hukum saja. Tapi benarkah demikian? Satu hukum saja yaitu: Jangan berzinah, begitu sulit dilakukan. Karena bagi Yesus, perzinahan itu bukan sekedar hubungan fisik dengan orang yang tidak sah. Tapi, berlaku juga terhadap pikiran danperasaan. Ketika mata kita melirik dan tertarik dengan kecantikan orang yang bukan milik kita dalam relasi, dapat dianggapzinah. Belum lagi ke sembilan hukum lainnya. Apalagi seluruh Taurat. Jadi tepatkah perkataan pemimpin itu? Tidak! Bukan ranahnya menilai diri sendiri. Tapi tentu juga peringatan untuk kita semua. Sebisanya janganlah menilai diri kita sendiri. Apalagi penilaian yang hebat-hebat dan membanggakan diri. Biarlah orang yang menilai seperti kata sebuah lagu. Agar kita tak jatuh dalam kebohongan atas diri sendiri. Amin. (DLW)