Bersama Membangun Bait Tuhan | Zakharia 6:9-15 | Pdt. Belly F. Pangemanan, M.Th

Sobat obor, kita sudah sering mendengar istilah teamwork atau yang sering disebut juga kerja tim atau kerjasama. Teamwork sangat  diperlukan  dalam  suatu  organisasi  atau  suatu kepanitiaan yang dibentuk agar memperoleh hasil pekerjaan yang optimal, efektif, dan efisien. Didalam kerja bersama tentu masing-masing akan punya perannya. Berperan bisa diartikan sebagai orang yang memerankan atau melakukan sesuatudengan aktif. Biasanya kita jumpai dalam sebuah film, drama ataupun sinetron. Sama halnya dalam kehidupan kita sering melakukan berbagai peran tiap harinya, dan setiap kita sudah memiliki peran masing-masing. Contohnya seorang perempuan: adakalanya menjadi ibu, istri, chef, guru, masih menjadi anak, dsgb. Satu raga dalam berbagai peran.

Bekerja di dalam Tuhan mengajak kita memberi diri kita sepenuhnya kepada Allah. Karena sesungguhnya, berkerjadi dalam Tuhan itu bukanlah untuk aktualisasi diri, bukanlah untuk ritual gerejawi atau sebuah kewajiban tanpa makna. Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap pelayanan dan persekutuan itu harus saling mendukung. Dalam kondisi reruntuhan Yerusalem dengan Bait Allah yang hancur menjadikan umat Israel merasa gundah karena pusat ibadah mereka hancur oleh karena itu Bait Allah harus dibangun kembali. Keindahan ada di dalam Bait Allah tidak ada lagi. Bagaimana orang datang beribadah, membawa persembahan, membawa pujian dan membagun relasi dengan Tuhan dalam persekutuan umat tidak nampak lagi. Bagaimana umat bisa beribadah dan merasakan hadirat Tuhan jika tempat beribadahnya tidak ada. Pertanyaannya: siapa yang akan membangun? Siapa yang mau ikut berperan dalam pembagunan ini? Kepada Zakharia, maka Tuhan berfirman bahwa ia mesti menarik persembahan dari orang-orang yang dari pembuangan dan ia menunjuk kepada imam Yosua bin Yozadak dengan memahkotainya dan menyatakan dialah tunas, yang akan membangun Bait Allah. Dengan dimulai oleh Yosua maka pembangunan Bait Allah dimulai dengan dukungan dari banyak orang; Zakharia 6:15 (TB), “Orang- orang dari jauh akan datang untuk turut membangun bait TUHAN; maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu”.

Sobat obor, Tuhan pasti lebih dari sanggup untuk membangun Bait Tuhan itu tanpa melibatkan manusia, tetapi Tuhan memberikan kesempatan dan kehormatan bagi manusia untuk terlibat didalamnya. Tuhan pastilah inginmemberikan kesempatan kepada sebanyak mungkin kalau bisa semua umat, tetapi Tuhan memberikan kehormatan kepada semua orang yang memiliki hati untuk menopang. Mari saling mendukung dalam pelayanan. Jangan malah menjadi batu sandungan. Berikan hati kita mendukung teman-teman yang aktif dalam pelayanan, baik dalam tindakan maupun dalam doa kita. Dengan demikian kita secara tidak langsung telah mengambil bagian dalam pekerjaan pelayanan mereka. Memulai sebuah pelayanan terkadang tidak membutuhkan hal-hal besar. Dengan belajar memberi support terhadap pelayanan orang lain, adalah salah satu cara melayani.

Sobat obor, sebagai pemuda gereja, marilah melayani tanpa harus menunggu dilayani. Tak perlu menjadi tua dan beruban baru kita mau melayani. Melayani itu tidak semata-mata berdiri di depan mimbar, menjadi pemimpin pujian, pemain musik dll. Namun, melayani dalam arti yang sesungguhnya adalah dimana kita berani menjadi saksi Kristus lewat tingkah laku kita yang konkrit dengan segala keberadaan dan kerelaan hati kita. Layanilah dengan kasih, dimana Yesussudah menjadi teladan. Mari bersama, membangun “Bait Tuhan” ditengah dunia. Selamat melayani di dalam Tuhan. Amin (bfp)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×