Suara Yang Harus Didengarkan | Zakharia 6:15

Sobat obor, komunikasi merupakan hal yang pasti dilakukan dalam keseharian. Dalam berkomunikasi, terdapat peran pendengar dan pembicara. Jika dilihat dari permukaan, peran pendengar tampaknya jauh lebih mudah karena yang perlu dilakukan hanyalah menerima informasi dari pembicara. Namun, ternyata menjadi pendengar tak semudah yang dibayangkan. Kita pasti tahu rasanya saat berbicara tapi tidak didengarkan. Oleh karena itu, benar-benar hadirlah dikesempatan itu, tidak hanya fisikmu tapi juga perhatianmu. Kantongi gadget-mu, jangan cek email, jangan terpaku ke layar monitor, dan fokuslah pada pembicaraan. Saat kita sedang berbicaradengan seseorang, kita tak akan mendapatkan nuansa pembicaraan bila kita sibuk melakukan banyak hal.

Mendengar berarti memberi kesempatan bagi orang lain untuk berpendapat di dalam sebuah forum komunikasi. Dengan memberikan kesempatan orang lain berbicara dan kita mendengarkan dengan penuh perhatian, maka akan tercipta sebuah suasana atau lingkungan yang kreatif dan kolaboratif serta mampu menguak potensi setiap individu. Begitupula sebaliknya, saat kita berbicara dan orang lain yang mendengarkan, maka komunikasi yang kita lakukan, dapat menjadi lebih hidup. Satu hal yang pasti, lebih banyak mendengar dari pada berbicara akan membuat kita lebih bijaksanadan disukai orang. Barangkali itulah alasan Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut. Bukan berarti kita tidakboleh bicara tapi alangkah baiknya, menyimpan semua hal yang tidak perlu pada waktu dan tempat yang dibutuhkan.

Sobat obor, firman Tuhan mengingatkan kita, bahwa apa konsekuensi iman yang akan didapat saat umat mendengarkan dengan baik-baik apa yang disampaikan Tuhan. Menyenangkan hati Tuhan, adalah merupakan hal yang harus dilakukan oleh kita sebagai anak muda gereja. Menjadi pribadi yang taat, itu berarti siap menjadi orang yang dengar-dengaran. Mendengar suara Tuhan dalam hidup akan menjadikan pergaulan kita lurus, suci dan berkenan pada Tuhan. Amin (bfp)