Maju Tak Gentar! | Yeremia 29:1

Semakin dibakar, emas akan semakin murni. Semakin banyak tantangan, iman kita semakin teruji. Hidup  yang barangkali aman tapi pasti tanpa arti. Begitu juga iman kita, ia akan semakin kuat, teruji, jika kita siap menghadapi banyak resiko, tantangan, dan gumul. Itulah yang dimengerti Yeremia saat tugasnya terlampau berat. Ia bertanya kepada Tuhan : “mengapa penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat parah sampai tidak bisa disembuhkan?” Mengapa ia yang harus diutus dan bukan yang lain?

Seperti kita ketahui, Yeremia hidup dimasa umat Yehuda berada dalam cengkraman bangsa Babilonia. Ayat 1 dalam perikop ini jelas menunjukan kepada siapa Yeremia menyampaikan seruan melalui suratnya, yaitu kepada bangsa Yehuda yang telah diangkut ke pembuangan. Yeremia menyerukan supaya mereka bertobat bahkan menyerah saja dan tidak memberontak melawan Babilonia. Bangsa Yehuda harus menerima kenyataan sebagai bangsa yang dibuang akibat dosa dan ketidaksetiaan mereka. Atas tugasnya itu, Yeremia mengalami penolakan secara keras tapi ia maju tak gentar.

Sobat obor, berefleksi dari sikap Yeremia kita mendapati dalam pelayanan gerejawi sering terjadi bahwa banyak yang dipanggil, banyak yang diutus namun sedikit yang mengerjakannya. Sedikit yang melibatkan diri dalamnya. Jarang terjadi bahwa jika panitia yang dilatikan jumlahnya 30 orang, maka 30 orang inilah yang akan bertugas dan memberi diri dalam kepanitiaannya. Ada pihak-pihak yang suka memaksakan keinginan. Ada pula yang mengundurkan diri jika usulnya tidak diterima. Kejadian seperti ini, sesungguhnya menunjukan adanya perasaan tidak terikat pada suatu komitmen. Orang merasa bebas bertindak semau sendiri. Orang merasa bahwa tugas yang dihadapinya sebagai urusan sendiri. Kurang tangung jawab, kurang dedikasi dan kurang komitmen. Karena melihat pekerjaan dalam pelayanan gerejawi seolah-olah sebagai pekerjaan sendiri. Padahal, semua pekerjaan dalam pelayanan gerejawi sama sekali bukanlah pekerjaan milik kita, melainkan pekerjaan kepunyaan Tuhan yang dilimpahkan kepada kita. Amin (MT)