Carilah Tuhan | Yeremia 29:2-3
Karl Max berkata: “agama adalah candu masyarakat”. Seseorang yang sedang terbius candu atau opium dengan sendirinya lupa dengan masalah yang sedang dihadapi. Begitupun ketika seseorang sedang hidup dalam penderitaan, yang dibutuhkan hanyalah candu yang dapat melupakan segala kepahitan hidup, walaupun hanya sesaat. Tentu pemahaman ini adalah suatu kekeliruan bagi kita yang mengaku percaya pada Tuhan. Karena dalam perjalanan sejarahnya, orang-orang yang mengaku pengikut Kristus telah membuktikan iman mereka kuat, kokoh dan teguh serta mengakui penderitaan sebagai suatu kebahagiaan.
Surat Yeremia dimaksud supaya umat penuh dengan optimisme dan pengharapan. Sekalipun mereka ada dalam realitas penderitaan, namun harapan masa depan sungguh ada apabila mereka mencari Tuhan. Yeremia diutus untuk menyampaikan kabar baik, memberitakan pembebasan serta menyampaikan bahwa Tuhan sungguh menghendaki hal yang baik, yang adil dan sejahtera. Akan tiba waktunya Tuhan mengumpulkan kembali bangsa yang tercerai berai, bahkan membawa mereka kembali ke Yerusalem, apabila mereka tekun mencari Tuhan.
Sobat obor, mengandalakan Tuhan dalam hidup kita, merupakan prioritas umat percaya. Orang lain bisa mengandalkan kekuatannya untuk membangun kehidupannya sendiri. Tapi orang percaya, ia harus mengandalkan Tuhan. Sebab kita ini lemah dan terbatas. Menghadapi banyak tantangan dan persoalan, kita butuh Tuhan, butuh kasih-Nya dan butuh pemeliharaan-Nya. Firman Tuhan mengajak kita untuk berani dan tegar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang kita jumpai selama ini. Dunia selalu memberikan tantangan bagi kita. Kita tinggal memilih, mau jadi pecundang atau sang juara. Jika menjadi pecundang, barangkali perubahan hidup kita hanya nampak dipermukaan. Kelihatannya saja kita tegar, tapi sesunguhnya kita rapuh, karena kurang mengandalkan kuasa Allah. Sang juara adalah mereka yang menyadari kelemahannya kemudian menyerahkan semuanya ditangan Allah. Kita berharap dengan sungguh, Allah akan menolong. Sebab kita tidak berjuang sendirian, Allah berjuang untuk kita. Amin (MT)