Kehendak Sang Pencipta! | Yeremia 29:4-6

Manusia adalah mahluk Allah yang otentik. Yang harus mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri. Atas dasar pertimbangan-pertimbangannya sendiri. Atas dasar resiko-resikonya sendiri. Atas dasar otentisitasnya sendiri. Percaya kepada-Nya juga harus merupakan percaya yang otentik. Yang lahir karena keputusan pribadi bukan sekedar karena tanda-tanda sorgawi atau lainnya yang berasal dari luar. Ketika umat Yehuda percaya bahwa mereka akan segera dibebaskan, justru Allah berkata lain melalui Yeremia. Mereka bukan akan segera dibebaskan, tapi akan tinggal lama di Babilonia.

            Keputusan itu membuat umat menjadi bimbang. Bukanlah hal yang masuk akal jika mereka diperintahkan untuk mendirikan rumah dan beranak cucu di tempat yang asing sama sekali. Mereka diperintahkan untuk bertambah banyak dan jangan berkurung. Sementara mereka percaya Allah segera menolong, mereka diperhadapkan dengan perkataan-perkataan Yeremia yang bagi mereka tidak masuk akal. Seorang nabi palsu bernama Hananya berkata : “bertahanlah, karena waktumu hanya dua tahun ditempat itu, selanjutnya Allah akan menuntun engkau sampai tiba kembali di Yerusalem”. Tapi Yeremia menampik, bukan dua tahun, namun tujuh puluh tahun.

            Sobat obor, ketika berada dipengasingan, mungkin sulit untuk membayangkan apa yang akan terjadi besok. Apalagi jika kita memiliki rencana dan harapan yang justru tidak ingin dibangun ditempat lain. Bagaimanapun umat Yehuda merindukan kampung halaman mereka. mereka rindu untuk segera berpulih. Namun dibalik kerinduan yang tidak terobati, Allah punya rencana lain. Akan tiba saatnya mereka dibebaskan, akan tiba saatnya mereka kembali ke Yerusalem. Tapi semua bukan berdasarkan kehendak mereka, namun kehendak Allah. Begitu juga dengan hidup yang sementara kita jalani. Harapan, cita-cita dan masa depan akan terwujud bukan dalam kehendak kita, tapi dalam kehendak Sang Pencipta. Amin (MT)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×