Memperlengkapi Orang Kudus Bagi Pembangunan Tubuh Kristus | Efesus 4:1-16 | Pdt. Stephanie Ireyne Sandala, S.Teol 

Sobat obor, kelima jari yang kita miliki, memiliki nama, bentuk, dan kegunaan yang berbeda. Ada yang lebih tinggi dari jari lainnya, sebaliknya ada pula yang diciptakan lebih pendek. Jempol/ibu jari seringkali digunakan untuk menyanjung dan memberi pujian. Telunjuk digunakan untuk menunjuk dan memberi perintah. Jari tengah sebagai yang paling tinggi seringkali menjadi sombong. Jari manis terpilih untuk menjadi tempat bagi cincin yang indah. Sedangkan jari kelingking sebagai yang paling kecil dan paling lemah, seringkali digunakan untuk menjadi simbol sebuah janji dan ungkapan maaf. Kelima jari tersebut diciptakan unik dan berbeda satu dengan lainnya, tetapi perbedaan tersebut tidak membuat mereka bergerak sendiri semau mereka. Dengan setiap kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki, mereka bersatu untuk mencapai tujuan tertentu. Mulai dari memegang barang, menulis, dan membantu anggota tubuh lainnya.

Sebagai anggota tubuh Kristus, kita pun tidak terluput dari perbedaan. Mulai dari perbedaan warna kulit, suku, karakter, keahlian, dan status sosial. Tetapi ditengah perbedaan tersebut, setiap kita dipanggil untuk saling melengkapi satu dengan lainnya. Bacaan kita hari ini (Efesus 4:1-16), berbicara mengenai kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda. Dalam bacaan tersebut Paulus menyebutkan beberapa karakter orang yang dipanggil Tuhan menjadi milik-Nya, yakni : rendah hati, lemah lembut, dan sabar (ayat 2a). Karakter tersebut hendaknya diwujudnyatakan dalam kehidupan berelasi dengan sesama, yakni dalam hal saling membantu (ay 2b), sesuai dengan karunia yang telah dianugerahkan kepada kita (ay 7). Menurut Paulus bahwa perbedaan karunia-karunia itu semuanya mengarah kepada pemberitaan Injil, sehingga pembangunan tubuh Kristus dapat bertumbuh mencapai kedewasaan didalam Kristus. Maka, perlu memelihara kesatuan roh oleh ikatan damai sejahtera (ay 3). Sebagaimana kamu di panggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu yaitu satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa (ay 5-6). Jadi di sini, Paulus mau menekankan bahwa setiap orang diberikan karunia berbeda-beda, maka jangan membandingkan setiap pemberian Kristus dalam diri kita dengan orang lain. Samua so ada depe porsi masing-masing. Maka perlu ada kesatuan untuk saling melengkapi dalam pembangunan tubuh Kristus. Disini juga Paulus mau sampaikan bahwa ada orang-orang yang dipilih dalam membantu melengkapi orang kudus dalam membangun pembangunan tubuh Kristus. Bukan berarti bahwa diluar orang-orang tersebut tidak memiliki karunia. Semua kita diberikan karunia masing-masing tetapi dalam hal ini ada orang-orang yang dipilih untuk membantu melengkapi dalam pekerjaan pelayanan bagi pertumbuhan tubuh Kristus. Yang di maksudkan yaitu: rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar. Mereka inilah yang akan membantu melengkapi umat, supaya umat Tuhan boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah. Sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan dengan rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan (ay14). Melainkan tetap teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih ke arah Dia, Kristus yang adalah kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semau bagian, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota, menerima pertumbuhan dan membangun dirinya dalam kasih (ay16).

Sobat obor, dalam kehidupan berelasi dengan sesama, sudahkah kita mewujudkan kasih kepada orang yang kita jumpai? Ataukah kita memilih untuk mengutamakan kepentingan pribadi maupun kelompok kita sendiri? Setiap karunia yang kita miliki bukan ditujukan untuk membuat kita berbangga dan menyombongkan diri sendiri. Melainkan untuk saling melengkapi satu dengan lainnya. Marilah kita mengenal setiap karunia yang ada pada kita, mensyukurinya, dan jauh lebih penting, kita menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan. Sehingga perbedaan yang kita jumpai, tidak lagi menimbulkan perpecahan melainkan boleh bersatu, saling melengkapi, dan mencapai tujuan bersama. Amin (sis)

Welcome to SOBAT OBOR

Install
×