Berawal Dari Hati | Yakobus 4: 1-4

Modoinding terkenal dengan tanaman hortikulturanya seperti kentang, wortel, kol, sawi dan sebagainya. Tanaman-tanaman ini, begitu bermanfaat untuk keberlangsungan  masyaratak sekitar, karena menunjang segala aspek hidup. Jika bicara soal manfaat, tentu sayur-mayur yang di tanam masyarakat sekitar sangat berguna untuk kesehatan manusia. Namun kali ini saya mengajak kita untuk berbicara tentang resiko menjadi seorang petani, yang kadang diperhadapkan dengan tanaman yang hasilnya tidak sesuai, atau membusuk. Kali ini saya bicara tentang kentang yang membusuk.

 Menurut pengalaman, satu kentang yang busuk didalam karung akan membuat kentang  lainnya juga ikut menjadi busuk dan menimbulkan aroma busuk yang menyengat. Tahukah kita, bahwa kentang busuk bisa disebabkan oleh beberapa hal. Bisa jadi karena terendam air dan bakteri atau penyakit dari dalam kentang tersebut. Penyakit yang masuk kedalam buah kentang akan merusak kentang dari dalam sampai keluar bahkan sampai merusak kentang lainnya.

Sobat obor, hati yang busuk menjadi awal dari iri hati. Hati yang dikuasai dosa atau hawa nafsu berpotensi menimbulkan ego. Begitu banyak pertengkaran dan sengketa yang disebabkan oleh iri hati. Selanjutnya, hati yang dikuasai dosa dan hawa nafsu, cenderung membawa manusia hidup dalam tuntunan hawa nafsu, sehingga banyak orang yang melakukan segala cara agar nafsu mereka terpenuhi. Ada yang harus sampai mengorbankan orang lain, demi harta dan jabatan. Keinginan untuk hidup berlimpah harta membuat seseorang yang hatinya dikuasai dosa melakukan korupsi, mencuri, merampok dan menipu. Orang hidup saling mempengaruhi. Satu kentang yang busuk, dapat menjadi virus bagi yang lain. Akibatnya adalah kerugian masal. Orang yang dipenuhi hawa nafsu bukan hanya yang tidak mengenal Allah, bisa saja dia orang Kristen. Perikop yang kita baca ini, berbicara tentang doa yang salah karena dilakukan untuk pemuasan hawa nafsu. Jadi ini mengingatkan kita sebagai orang Kristen, untuk benar-benar hidup dalam Tuhan agar hati kita tidak dikuasai hawa nafsu dan menjadi musuh Allah. Amin (KK)