DUA JALAN | Mazmur 1:5-6

Sobat obor, Mazmur pasal 1 ini merupakan pendahuluan kitab Mazmur. Mazmur ini membandingkan hanya dua jalan; jalan orang benar dan jalan orang fasik. Di sini dikontraskan antara dua jenis jalan hidup. Jalan hidup yang pertama adalah kehidupan yang dijalani berdasarkan masukan dari orang-orang fasik (1:1). Orang fasik, orang berdosa dan pencemooh adalah gambaran pribadi-pribadi yang menjalani hidup tanpa takut akan Allah. Mereka berusaha mengajak orang lain untuk bersama mereka, yaitu mengikuti pola pikir, cara hidup, serta nilai-nilai mereka yang tidak saleh. Dalam penilaian pemazmur, jalan hidup orang fasik ini seumpama sekam (1:4). Berbeda dengan gandum dan padi yang dikumpulkan untuk dimakan, sekam biasanya hanya dipakai sebagai bahan bakar. Kehidupan yang dijalani dengan nilai-nilai kefasikan ibarat sekam yang tidak menghasilkan buah. Jalan hidup yang kedua, yang berkebalikan dengan jalan hidup berdasarkan masukan orang fasik, yaitu jalan hidup yang berdasarkan firman Allah (1:2). Jika jalan hidup yang pertama dicirikan dengan ketidakbergunaan, maka jalan hidup yang kedua seumpama pohon yang berbuah banyak (1:3). Hidup yang dijalani berdasarkan nasihat firman Allah adalah hidup yang berbahagia, berbuah, dan berkenan kepada Allah.

Sobat obor, bacaan kita saat ini memperlihatkan dua jalan. Jalan orang fasik dan jalan orang benar. Satu jalan menuju pada kebahagiaan yaitu melalui suatu hidup yang dijalani dengan baik menurut pedoman- pedoman yang ditetapkan oleh Tuhan, dan jalan yang lain menuju kehancuran yaitu menjalani hidup yang jahat atau fasik. Jalan yang satu menuju pada kebahagiaan dan apapun yang diperbuatnya berhasil serta jalan yang lain menuju pada kebinasaan.

Sobat obor, dihadapan kita ada dua jalan. Mari memilih jalan yang benar, yakni jalan yang penuh dengan berkat dan kebahagiaan. Sekalipun mungkin jalan itu terlihat sempit, terlihat penuh dengan kerikil tajam tetapi berkat yang menyertainya tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Amin (FPK)