TENTUKANLAH PILIHANMU | Ulangan 30:15
Sobat obor, dalam kehidupan ini, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan sebab memilih adalah hakekat yang telah dianugerahkan Allah sejak manusia diciptakan. Allah memberikan kehendak bebas kepada kita untuk memilih. Kita mulai memilih dari hal-hal yang mudah dan sederhana, hingga memilih hal-hal yang sulit dan rumit. Maka dapat dikatakan bahwa hidup ini adalah pilihan berkelanjutan. Sekali kita memilih akan ada konsekwensi pilihan- pilihan selanjutnya. Bagian bacaan kita ini dimana musa menyodorkan pilihan kepada umat Israel, yakni kehidupan dan kematian serta konsekuensinya. Terdapat beberapa penekanan khusus yang disampaikan Musa, yakni : Pilihan yang benar yakni kehidupan (ay.15)
Pada ayat 15, Musa menghadapkan dua kelompok pilihan, yang pertama adalah kehidupan dan keberuntungan; selanjutnya yang kedua adalah kematian dan kecelakaan. Mari memeriksa dua kelompok ini: Istilah “Kehidupan” dari bahasa Ibrani יַח (khah’-ee) yang berarti hidup, hijau dan segar. Hal ini berarti menunjuk pada suasana kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Hijau dan segar adalah ciri simbolik dari adanya kehidupan. Selanjutnya “Keberuntungan” yang berasal dari kata benda Ibrani בֹוט (tobe) yang berarti menyenangkan, baik. Kata ini juga berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan. Dengan kata lain istilah ”keberuntungan” yang diterjemahkan LAI lebih tepat dimaknai sebagai menyenangkan, kemakmuran atau kesejahteraan.
Selanjutnya istilah “kematian” dari bahasa Ibrani תֶוָמ (maveth) yang berarti kematian, tiada kehidupan dan kehampaan dalam kekelaman. Istilah ini menunjuk pada “ketiadaan”. Jika ada orang hidup dalam kondisi “mayeth” itu sama dengan ia hidup tanpa kehidupan. Silakan bayangkan. Selanjutnya istilah “kecelakaan” עַר (rah) yang berarti tidak berkualitas baik atau setara dengan buruk, tidak menyenangkan dan atau juga bermakna sakit. Itulah sebabnya LAI menerjemahkan dengan kecelakaan oleh karena berhubungan dengan situasi hidup yang malang dan buruk adanya.
Sobat Obor, dihadapan kita ada dua pilihan yang sangat kontradiktif: kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk, keberhasilan dan kegagalan. Mana yang Saudara pilih? Kita tidak dapat berdiri di tengah-tengah, bersikap kompromi, suam-suam kuku, tidak ada istilah fifty-fifty. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang baik dan berlimpah kasih, karena itu Ia tidak menginginkan anak-anak-Nya mengalami kematian, melainkan kehidupan dan keberhasilan. Tuhan mau kita memilih kehidupan yaitu dengan mengasihi Dia, beribadah kepada-Nya dan taat melakukan kehendak-Nya. Amin (SIS)