HUKUM TAURAT | ULANGAN 31 : 11

Sobat Obor, Alkitab melukiskan bagaimana Tuhan berkarya dalam sejarah orang Ibrani yang kemudian disebut Israel. Ketika mereka pergi ke Mesir untuk menghindari kelaparan, Tuhan memelihara mereka. Di bawah pimpinan Musa, Tuhan menolong mereka membebaskan diri dari perbudakan di Mesir. Paskah dirayakan untuk memperingati peristiwa penting itu dan masih dirayakan oleh umat Yahudi sampai sekarang. Mengenang berkat- berkat dan pimpinan Tuhan merupakan bagian penting dari kehidupan ibadat mereka sebagai umat Tuhan. Tuhan mengikat perjanjian dengan umat Israel di Gunung Sinai, di padang gurun tempat Musa dan orang Israel berkemah setelah bebas dari Mesir. Itu terjadi sebelum mereka memasuki tanah Kanaan, negeri yang Tuhan janjikan kepada mereka. Di Sinai, Tuhan memberi hukum Taurat kepada Musa dan umat Israel. Hukum itu mencakup Sepuluh Firman dan petunjuk lainnya tentang bagaimana orang Israel harus hidup bersama dan beribadat kepada Tuhan. Bagian lain dari hukum Taurat meliputi aturan- aturan tentang persembahan korban kepada Tuhan, bagaimana memperlakukan sesama, dan siapa yang bertugas menyelenggarakan ibadat mereka, termasuk petunjuk tentang mengadakan perayaan- perayaan khusus dan merayakan hari- hari suci serta menjelaskan apa yang harus dilakukan jika seorang melanggar hukum tertentu.

Dalam tahapan sejarah Israel ini, umat tidak memerlukan suatu system pemerintahan atau konstitusi karena mereka diharapkan hidup sesuai dengan hukum Taurat. Betapa baiknya Tuhan Allah bagi umat pilihan- Nya. Maka sebagai respon umat pilihan ini dituntut untuk melakukan hukum Taurat dengan setia. Maka hukum Taurat dibacakan setiap waktu tertentu agar umat akan terus ingat dan memiliki komitmen untuk melakukannya dengan setia. Kalau mau dilihat dengan seksama, hukum Taurat ini juga adalah bukti kasih Allah kepada umat, bukan sebaliknya. Tuhan telah memilih umat pilihan-Nya dengan cara bebas tanpa alasan tentang baik buruknya umat. Sekarang umat merespon itu dengan melakukan hukum dari Allah dengan senang hati. Amin. (DLW)