BUANGLAH KEBODOHAN MAKA KAMU AKAN HIDUP DAN IKUTILAH JALAN PENGERTIAN | AMSAL 9:1-18 | Pdt. Frany Prokla Kuron, S.Th
Sobat Obor, Kitab Amsal merupakan kumpulan kata kata hikmat yang dipakai oleh masyarakat Israel kuno. Kata-kata hikmat ini dipakai untuk mengajar umat Tuhan bagaimana hidup dengan benar. Kitab Amsal selalu dihubungkan dengan raja Salomo tapi tidak semua Amsal yang ada dalam kitab Amsal ini buah karya dari Salomo. Ada Amsal dari Agur (30) dan Lemuel (31).
Hikmat dalam kitab Amsal berasal dari Tuhan. Amsal 3:19 dan Kolose 2:2- 3 mengajarkan kita bahwa Tuhan sendiri adalah sumber segala hikmat. Yakobus 1:5 mengatakan bahwa jika kita membutuhkan hikmat, kita harus meminta kepada Tuhan yang memberikannya. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan pengertian. Ia menyediakan hikmat bagi orang yang jujur; Ia menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela kelakuannya (Amsal 2:6-7).
Sobat obor, bacaan kita saat ini Amsal 9:1-18 menjadikan sosok wanita sebagai gambaran hikmat dan kebodohan. Hikmat bagaikan wanita bijaksana yang telah membangun Rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya (ayat 1), memotong ternak sembelihannya, mencampur anggurnya dan menyiapkan hidangannya (ayat 2). Ia mengundang siapapun yang tak berpengalaman dan yang tak berakal budi dengan menyuruh pelayan-pelayan perempuannya untuk berseru-seru di tempat-tempat yang tinggi di kota (ayat 3–5). Undangan hikmat, “marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur; buanglah kebodohan, maka kamu akan bidup, dan ikutilah jalan pengertian (ayat 6). Bagi yang menghadiri undangan hikmat menjadi lebih bijaksana dan bertambah dalam pengetahuan (ayat 8), takut akan Tuhan (ayat 10), dan tahun tahun tahun hidupnya ditambah (ayat 11). Sobat obor memenuhi undangan hikmat memperoleh kehidupan.
Bagaimana dengan undangan kebodohan? Dalam Amsal 9:13– 18, kebodohan dikaitkan dengan wanita yang menggoda. Kebodohan dikiaskan dengan perempuan bebal cerewet, tidak berpengalaman dan tidak tahu malu (ayat 13). Kebodohan menggoda orang-orang yang lewat untuk menghadiri undangannya (ayat 14-16). Undangan kebodohan, air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lesat rasanya. Mereka yang berpaling kepadanya akan menemukan kematian (ayat 17-18).
Sobat obor, Amsal 9:1-18 memperlihatkan konsekuensi dari memenuhi undangan hikmat dan undangan kebodohan. Bacaan ini mengingatkan dan mendorong kita untuk memenuhi undangan hikmat dan menjauhi undangan kebodohan. hikmat menyediakan makanan dan anggur yang lezat sedangkan Kebodohan menyediakan air curian dan roti yang dimakan secara rahasia. Manfaat hikmat ialah menjadi bijaksana, takut akan Tuhan dan mengenal yang Mahakudus, dan panjang umur. Undangan hikmat membawa pada kehidupan dan undangan kebodohan bermuara pada kematian.
Sobat obor, dunia menawarkan dua sisi yang saling kontras. Kebaikan kontras dengan kejahatan. Kekayaan dengan kemiskinan. Kejujuran dengan kebohongan. Keadilan dengan ketidakadilan. Kebijakan dengan kebodohan. Hidup selalu membawa kita pada pilihan-pilihan. Baik pilihan pilihan biasa yang tidak mengubah jalan hidup atau pilihan pilihan besar yang mempengaruhi masa depan. Ada saat kita harus Memilih satu dari antara dua, terkadang kita memilih satu dari beberapa bahkan banyak pilihan yang diperhadapkan pada kita. Terkadang kita bisa memilih lebih dari satu dari antara banyak pilihan. Dalam konteks bacaan kita saat ini, dihadapan kita diperlihatkan dua pilihan, hikmat atau kebodohan? Dalam mazmur 1:1-6, pemazmur mengemukakan pilihan, jalan orang benar atau jalan orang fasik. Dari dua pilihan ini kita harus menentukan pilihan. Tidak ada pilihan untuk tidak memilih. Harus memilih satu dari antara dua, hikmat atau kebodohan. Hidup atau kebinasaan. Jalan orang benar atau jalan orang fasik. Dan setiap pilihan yang kita ambil terdapat konsekuensi yang harus dijalani; Memilih hikmat bermuara pada kehidupan sedangkan kebodohan mengarah pada kebinasaan. mana yang kita pilih? Sobat obor Bacaan Kita saat ini mengingatkan kita untuk memilih hikmat dan menjauhi kebodohan. Buanglah kebodohan maka kamu akan hidup dan ikutilah jalan pengertian. Tuhan memberkati kita, Amin. (FPK)