HIDUPLAH DENGAN PENUH KESETIAAN | 2 TIMOTIUS 4:5-6

Sobat Obor, Paulus menulis kepada Timotius dalam suratnya untuk mengingatkan tentang pentingnya ketekunan dan kesetiaan dalam pelayanan. Dalam 2 Timotius 4:5-6, Paulus berkata, “Tetapi engkau, sadarlah dalam segala hal, sabarlah menanggung penderitaan, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil, tunaikanlah tugas pelayananmu. Sebab aku sudah siap untuk dipersembahkan, dan saat kematianku sudah dekat.” Paulus menyadari bahwa waktunya di dunia hampir berakhir, namun ia tetap teguh dan setia dalam menjalankan tugasnya. Sebagai seorang yang sudah menjalani kehidupan pelayanan yang panjang, Paulus tahu bahwa pengorbanan dan penderitaan adalah bagian dari panggilan orang percaya. Ia mengingatkan Timotius untuk tidak lari dari tantangan yang ada, melainkan tetap berfokus pada tugas yang telah dipercayakan kepadanya: untuk memberitakan Injil dan melayani Tuhan dengan setia.

Dalam dunia yang penuh dengan kesulitan, seringkali kita tergoda untuk menghindari penderitaan atau memilih jalan yang lebih mudah. Namun, Paulus memberi teladan tentang bagaimana menghadapi setiap tantangan dengan kesabaran dan iman. Dalam kehidupan kita, ada saat-saat ketika kita merasa lelah, kecewa, atau bahkan hampir menyerah. Namun, seperti Paulus, kita diajak untuk tetap setia dalam tugas kita, mengingat bahwa penderitaan sementara ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan datang.

Sobat obor, dalam perikop ini Paulus berbicara tentang saat kematiannya yang sudah dekat. Ia mengungkapkan bahwa hidupnya sudah dipersembahkan sebagai kurban bagi Tuhan. Ia sudah menjalani panggilan dengan sepenuh hati, tidak ada yang tertinggal. Karena itu, kita sebagai orang percaya, dipanggil untuk memiliki komitmen yang sama, untuk menyelesaikan setiap tugas dengan setia hingga akhir. Mari kita terus berjuang dalam iman, mengikuti teladan Paulus, dan menjalani hidup ini dengan penuh kesetiaan kepada Tuhan. Renungan ini mengingatkan kita untuk tidak menunda panggilan Tuhan, tetapi menjalani hidup dengan komitmen penuh, sabar dalam penderitaan, dan dengan keyakinan bahwa setiap usaha kita untuk Tuhan tidak akan sia-sia. Amin. (MT)