PENDERITAAN YANG TIDAK SIA-SIA | YESAYA 53:11-12
Sobar Obor, Dunia ini memiliki banyak hal yang dianggap mulia. Mereka menyodorkan berbagai macam hal yang dijadikan ukuran kemuliaan. Di kota-kota besar, kebebasan finansial, independensi, dan karier yang cemerlang sering kali menjadi ukuran kemuliaan seseorang. Lalu bagaimana alkitab mengajarkan kita soal kemuliaan kehidupan?
Setelah kehendak dan tujuan Allah digenapi dalam diri Sang Hamba melalui penderitaan dan kematian-Nya, Sang Hamba akan menerima bagian- Nya, yaitu dipuaskan oleh Allah. Sang Hamba akan melihat keturunan-Nya (secara rohani). Umur-Nya akan lanjut (53:10). Ia akan melihat terang dan menjadi puas (53:11a). Ia akan membenarkan banyak orang oleh hikmat- Nya (53:11c). Allah akan membagikan kepada-Nya orang-orang besar sebagai rampasan dan Ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan (53:12a) Bagian alkitab inipun menjadi nubuatan bagi kemuliaan yang diberikan kepada Yesus Kristus dalam penderitaan yang dilaluinya.
Dalam keseharian, seringkali kita tergoda untuk mengukur kemuliaan dengan standar kesuksesan duniawi. Namun, Kristus menunjukkan kepada kita bahwa kemuliaan sejati tidaklah terletak pada kejayaan materi atau popularitas. Ia berbeda dari kemuliaan dunia yang seringkali hanya mengarah pada kepentingan diri sendiri. Kemuliaan Kristus terletak pada kesediaan-Nya untuk menderita bagi kita. Dalam penderitaan-Nya, kita melihat ekspresi sejati dari kasih-Nya yang tak terbatas. Dia tidak terpaku pada kesuksesan duniawi, melainkan memberikan diri-Nya sepenuhnya, bahkan sampai ke pangkat yang paling rendah, sebagai penebusan bagi banyak orang. Dengan demikian jika Yesus Kristus mengalami penderitaan, wajar bila umat-Nya juga mengalami penderitaan. Ingatlah bahwa Yesus Kristus yang kita percayai tidak selama-lamanya berada di dalam kubur, Ia bangkit, dimuliakan dan ditinggikan oleh Allah. Ada pengharapan! Jangan takut jika kita harus menderita karena Dia, karena kitapun juga akan dimuliakan bersama dengan Dia. Amin. (BFP)