MENJADI PEMUDA YANG PERCAYA TANPA RAGU | YOHANES 20 : 8
Sobat Obor, Yohanes 20:8 berkata, “Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu, dan ia melihatnya dan percaya.” Ayat ini menceritakan tentang Yohanes, yang berlari ke kubur Yesus setelah mendengar bahwa makam-Nya kosong. Ketika ia masuk dan melihat kain kafan terlipat rapi, ia langsung percaya bahwa Yesus telah bangkit. Padahal, ia belum melihat Yesus secara langsung, namun hatinya sudah dipenuhi keyakinan.
Sobat Obor, sering kali kita lebih mudah percaya pada sesuatu jika kita melihatnya sendiri. Misalnya, kalau ada teman yang bercerita tentang makanan enak di suatu tempat, kita mungkin masih ragu sebelum mencobanya sendiri. Tapi Yohanes memberi kita teladan bahwa iman sejati tidak selalu harus menunggu bukti nyata di depan mata. Ia percaya karena hatinya terbuka untuk kebenaran.
Sobat Obor, sebagai pemuda, kita sering dihadapkan pada banyak tantangan iman. Dunia menawarkan berbagai hal yang bisa membuat kita ragu. Kadang kita bertanya, “Benarkah Tuhan peduli dengan hidupku?” atau “Mengapa aku harus tetap setia sementara yang lain hidup seenaknya?” Namun, iman yang sejati tidak bergantung pada perasaan atau situasi, tetapi pada keyakinan bahwa Tuhan selalu setia pada janji-Nya.
Sobat Obor, bayangkan seorang anak kecil yang diajak ayahnya melompati sebuah jurang kecil. Sang ayah berkata, “Percaya saja, aku akan menangkapmu.” Anak itu mungkin takut, tapi karena ia tahu ayahnya dapat dipercaya, ia melompat dengan penuh keyakinan. Demikian juga dengan kita. Tuhan selalu setia, dan menginginkan kita percaya tanpa ragu.
Sobat Obor, mari kita belajar dari Yohanes. Jangan menunggu sampai kita melihat semua bukti baru percaya. Milikilah iman yang teguh, yang tidak mudah goyah oleh situasi dunia. Percaya kepada Tuhan bukan soal perasaan, melainkan keputusan untuk mengandalkan-Nya sepenuhnya. Saat kita berani percaya tanpa ragu, kita akan melihat bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa dalam hidup kita. Amin (KK)