SI PENYESAT YANG DITANGKAP | WAHYU 20 : 2
Sobat Obor, Tindak kejahatan jalanan di perkotaan yang sering kali melibatkan anak-anak remaja kerap membuat warga waswas. Apalagi, tak jarang kekerasan jalanan dilakukan secara acak atau asal dalam mencari korban. Ragam kejahatan atau kriminalitas jalanan oleh sekelompok anak muda yang membuat warga resah berupa tawuran antarsekolah atau antargeng, pencurian, pembegalan, hingga pembacokan yang bahkan menimbulkan korban jiwa. Warga merasa gelisah jika harus keluar rumah atau bepergian khususnya di malam hari karena takut diteror. Keresahan ini menimbulkan harapan bahwa pihak berwajib mampu mencegah dan menangkap para gengster agar situasi bisa aman.
Sobat obor yang dikasihi Tuhan. Setiap hari iblis selalu berusaha menyerang kita dengan berbagai cara. Di dalam I Petrus 5:8 dikatakan bahwa kita sebagai orang percaya harus sadar dan berjaga-jaga karena lawan kita si Iblis berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Mengapa singa mengaum di hutan? Itu dimaksudkan untuk mengintimidasi mangsanya. Coba bayangkan ketika kita sedang berjalan di hutan dan tiba-tiba kita dengar suara singa mengaum di sekitar kita. Apa yang kita rasakan? Pasti kita mulai cemas, takut dan mungkin kita berpikir sepertinya kita akan diterkam singa dan berakhirlah hidup kita.
Dalam Wahyu 20:2, Iblis yang sering “meneror” anak –anak Tuhan telah ditangkap dan diikat. Hal ini berarti iblis tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Iblis itu sudah tersisih, masuk penjara, dan menunggu penghukuman. Dihadapan Tuhan, iblis tidak berdaya dan sudah dikalahkan. Tentunya sebagai anak-anak Tuhan, kita harus selalu menyadari akan serangan- serangan iblis ini. Mungkin ada yang berkata, kalau menang kenapa kita masih bisa jatuh dalam dosa? Jawabannya sangat sederhana, dan bahkan menyerang balik. Karena kita payah, kurang percaya, kurang berserah. Bukan iblisnya yang kuat, karena dia sudah kalah, tapi kitalah yang payah, tidak berjaga-jaga. Sadarilah kita punya Tuhan yang Maha Kasih yang selalu menyertai kita dan memampukan kita mengatasi setiap kelemahan- kelemahan kita. Amin (BFP)