BIBIR YANG BERSIH | ZEFANYA 3 : 9
Sobat Obor, bibir yang bersih adalah tanda dari hati yang murni, dan ibadah yang sejati adalah ketika kata-kata kita mencerminkan kasih dan kebenaran Tuhan (sampul Kristen). Kalimat ini hendak mengingatkan kita bahwa terkadang sebagai orang- orang yang percaya kepada Yesus Kristus kita masih belum dapat secara benar melakukan apa yang dikehendaki-Nya dalam hidup ini. Sebab bibir dan mulut yang diberikan kepada kita masih sering digunakan untuk hal-hal yang jahat. Mulut dan bibir kita masih digunakan untuk mempergunjingkan orang lain. Mulut dan bibir kita masih kita gunakan untuk menjatuhkan orang lain. Mulut dan bibir kita seringkali digunakan untuk menceritakan keburukkan sesame ciptaan Tuhan. Mulut dan bibir kita masih sering mengeluarkan kata-kata tidak sopan bahkan umpatan, caci-maki serta kutuk. Seharusnya sebagai orang-orang yang percaya akan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus maka mulut dan bibir yang dianugerahkan-Nya haruslah mengeluarkan kata-kata manis dan sopan serta menghadirkan sukacita bagi orang lain. Mulut dan bibir kita harus menjadi sarana untuk menceritakan/bersaksi tentang kebaikan Yesus Kristus kepada banyak orang. Mulut dan bibir kita harus memuliakan Dia.
Sobat obor, hari ini kita diingatkan kembali bahwa Tuhan telah memberikan bibir yang bersih supaya olehnya kita memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan bahu membahu. Bibir yang bersih adalah bibir yang membahasakan atau bertutur kata yang murni atau suci. Dengan demikian maka Tuhan tidak menghendaki bahwa sesuatu yang telah diberikan-Nya dipergunakan bukan untuk memuliakan diri-Nya. Kemurnian adalah suatu tanda tanpa percampuran, sesuatu yang bukan oplosan, sesuatu yang bukan imitasi melainkan sesuatu yang asli. Hal ini hendak menegaskan bahwa kemurnian adalah keaslian sesuatu yang tidak tercampur dengan hal-hal yang lain. Demikianlah bibir kita adalah bibir yang murni berbicara tentang apapun yang kita dengar dan lihat tanpa ditambahi ataupun dikurangi. Karena yang ditambahi ataupun dikurangi berarti itu telah dicurangi tidak murni lagi dan pasti tidak suci/tidak benar lagi. Jagalah setiap ucapan bibir kita agar hanya untuk memberitakan yang benar yakni kebenaran dalam Tuhan Yesus Kristus. Hal ini dapat kita lakukan dengan terus hidup dalam persekutuan yang beribadah kepada- Nya. Amin (ARMI)