AKWILA DAN PRISKILA | KISAH PARA RASUL 18 : 19 – 21

Sobat Obor, dua pribadi dipakai Tuhan jadi alatnya untuk menolong Paulus. Akwila adalah seorang Yahudi yang tentu menjadi percaya kepada Yesus. Istrinya Priskila juga demikian bekerja sama dalam pekerjaan mereka membuat tenda. Mereka sering disebut bersama-sama. Bukan hanya mencari nafkah bersama-sama, tapi juga dalam melayani Tuhan. Setiap kali nama Akwila disebut nama Priskila juga menyertainya. Sedikit saja dalam Alkitab pasangan yang disebutkan bersama seperti ini. Mereka dikenang bukan hanya sebagai pribadi tapi sebagai pasangan yang bersama-sama melayani Tuhan. Kita melihat banyak pribadi dalam Alkitab yang berpengaruh dalam pelayanan, tapi kebanyakan disebut personal saja, jarang disebut bersama pasangan. Sepasang suami istri ini dipakai Tuhan sebagai pasangan yang melayani.

Mereka memang menyertai Paulus dalam perjalanan menuju ke Efesus, tapi tak lama kemudian mereka ditinggalkan oleh Paulus. Apakah hal itu menunjukkan bahwa mereka tak lagi dipakai oleh Paulus? Tidak! Sebaliknya hal ini menunjukkan bahwa mereka ditinggalkan karena mereka mandiri dalam pelayanan. Paulus harus terus melanjutkan pelayanan, pergi ke berbagai kota dan daerah selanjutnya. Akwila dan Priskila tak harus bergantung terus menerus kepada Paulus. Buktinya, pasangan suami istri ini menunjukkan bahwa mereka mampu melayani Tuhan meski tak bersama Paulus lagi. Tugas pemberitaan Injil adalah tugas umat yang percaya, termasuk kita. Kita tak bisa bergantung pada seseorang atau sekelompok orang saja. Seperti halnya Akwila dan Priskila yang melayani Tuhan, meski tak bersama Paulus lagi; demikian kita sebagai orang percaya, pemuda GMIM harus mandiri menjalankan tugas pemberitaan Injil ini. Paulus terus melanjutkan pelayanan, meski ia diminta tinggal. Itu pertanda bukan tentang nyaman tidaknya kita melayani, tapi pekabaran Injil harus terus berjalan, baik atau tidak baik waktunya. Amin (DLW)

Scroll to Top