MENJADI TELADAN BAGI ORANG LAIN | ULANGAN 4:5-6

Sobat Obor, pernahkah anda melihat mercusuar di tepi laut ? Ia tidak berbicara, tidak berteriak, tidak berdebat. Tapi lewat cahayanya yang stabil, kapal-kapal di laut tahu ke mana harus berlayar untuk menghindari bahaya. Demikian juga, hidup kita yang taat kepada Firman menjadi mercusuar hikmat di tengah dunia yang gelap.

Musa memberikan penekanan bahwa hukum-hukum ini bukan hasil pikirannya sendiri, melainkan perintah langsung dari Tuhan. Ini menunjukkan otoritas ilahi dalam hukum, sehingga ketaatan bukan pilihan, melainkan kewajiban umat. Selanjutnya, Musa mengajarkan kepada Israel bahwa kehebatan mereka di mata bangsa-bangsa lain bukan terletak pada kekuatan militer dan ekonomi, melainkan pada kesetiaan mereka menjalankan hukum Tuhan. Ketaatan mereka akan membuat bangsa lain berkata, “Ini bangsa yang bijaksana.” Hidup taat bukan hanya menyelamatkan kita secara pribadi, tetapi juga menjadi kesaksian nyata kepada dunia bahwa ada hikmat lebih tinggi yaitu hikmat yang berasal dari Allah. Setiap bangsa berusaha dikenal sebagai bangsa yang besar, kuat, dan berpengaruh. Namun, dalam pandangan Allah, kebesaran bangsa Israel bukan terletak pada jumlah pasukan dan kekuatan ekonomi, melainkan dalam ketaatan mereka kepada hukum Tuhan. Musa, sebagai pemimpin umat, mengingatkan bahwa ketaatan kepada Firman Allah adalah sumber kebijaksanaan dan kesaksian terbesar mereka di dunia ini. Dengan kata lain, Musa mengingatkan bahwa Israel dipanggil menjadi cermin Allah di tengah bangsa-bangsa kafir.

Sobat obor, renungan ini hendak memberikan motivasi firman bagi kita :

  1. Jadilah pemuda yang tidak bergantung pada kepintaran sendiri, tetapi mengandalkan hikmat yang berasal dari Tuhan
  2. Hikmat sejati tidak diukur dari banyaknya gelar, jabatan, IQ, pengalaman, atau usia, tetapi dari sejauh mana kita hidup seturut kehendak Tuhan.
  3. Marilah menjadi generasi muda yang dapat menjadi teladan lewat pikiran, perkataan, perbuatan, tapi juga di zaman sekarang ini menjadi teladan lewat media sosial, lewat postingan dan comment di medsos menjadi berkat bagi banyak orang.

Di akhir renungan ini ada kalimat bijak dari John Calvin : Mari kita hidup sedemikian rupa sehingga kita menjadi cermin Kristus bagi orang lain. Amin. (SM)