SALING MENERIMA SATU SAMA YANG LAIN | ROMA 15:7-12
Sobat Obor, Kalau kita membaca ayat-ayat sebelumnya (ayat 1-6), kita dapat menyimpulkan bahwa nasihat Rasul Paulus kepada golongan yang kuat untuk menolong golongan yang tidak kuat, sementara pada ayat 7-12 yang kita renungkan saat ini, Paulus berbicara lebih umum kepada 2 golongan, yaitu Yahudi dan non yahudi untuk saling menerima satu sama lain. Rasul Paulus mengajak kita untuk meneladani Yesus Kristus yang sudah mengabdikan diriNya untuk 2 tujuan, yaitu orang-orang Yahudi yang kemudian kepada bangsa- bangsa lain bukan Yahudi. Dalam bagian ini ada beberapa hal yang Paulus mau tekankan :
- Pendamaian vertikal dari Allah kepada
Karena kemurahan Kristus sajalah kita dapat menjadi anak-anakNya, demikian pula dengan orang-orang lain di sekitar kita dapat menjadi anak Allah karena kemurahan Allah. Status kita menjadi sama di hadapan Allah
- Pendamaian horisontal antar
Pendamaian dengan Allah memimpin kita pada pendamaian dengan sesama manusia. Bangsa Yahudi dan non Yahudi yang hidup dalam jurang yang besar terus diingatkan oleh Paulus bahwa Allah mempunyai misi untuk menyelamatkan bangsa-bangsa, termasuk non Yahudi.
Karena itu Paulus mengajak kepada umat pada saat itu ada mereka boleh saling menerima satu sama lain. Sebab Kristus juga telah menerima mereka. Dan semua itu untuk kemuliaan Allah.
Sobat obor, Tanpa kita sadari dalam kehidupan kita sekarang ini juga ada jurang- jurang pemisah yang besar. Jurang pemisah itu bisa bermacam-macam bentuk dan penyebabnya,mungkin karena perbedaan kedewasaan rohani, kemampuan ekonomi, pendidikan, suku bangsa, budaya, dsb. Sulit bagi kita untuk menciptakan iklim saling menerima satu dengan yang lain dalam perbedaan itu. Oleh sebab itu kita sebagai pemuda-pemudi kristen ingat bahwa keselamatan yang sudah tawarkan Yesus Kristus itu berlaku untuk semua orang dan bukan hanya sekelompok orang saja. Jika Kristus yang adalah Tuhan, menganggap semua orang penting dan perlu diselamatkan, mengapa kita memilih-milih? Kristus saja menerima semua orang yang datang kepadaNya, mengapa kita sulit menerima saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita? Mari kita membuka diri bagi sesama dengan segala perbedaan yang ada, semoga dengan kehadiran kita dalam menyatakan kasih, keadilan dan kebenaran di tengah perbedaan, semua orang dapat memuliakan Allah, Tuhan memberkati kita. Amin (SIS)