HATI TUHAN TERPIKAT | ULANGAN 10:14-15

Sobat Obor, ketika kita berbicara tentang kata terpikat maka pasti yang terpikirkan adalah kisah cinta antara dua insan yang sedang mencari cinta sejatinya. Sebab biasanya kata ini selalu dihubungkan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang saling mencintai. Sebab terpikat mempunyai arti tertarik hatinya/ hatiku juga dapat diartikan jatuh cinta (kbbi.web). Dengan pengertian ini maka seharusnya terpikat bukan hanya dua orang yang saling mencintai semata, tetapi juga bisa tentang hubungan manusia dengan sesuatu yang disenanginya. Contohnya seorang yang terpikat dengan sepatu yang bagus ataupun terpikat kepada lukisan yang indah. Selain itu kata terpikat juga dapat mengartikan kerinduan dan cinta kita kepada Tuhan yang kita sembah ataupun kecintaan Tuhan terhadap anak-anak-Nya. Sebagaimana bacaan kita di hari ini yang mengatakan, bahwa sesungguhnya Tuhan, Allahmulah yang empunya langit dan bumi beserta segala isinya hatinya terpikat kepada nenek moyang Israel sehingga Dia mengasihi dan memilih mereka dari segala bangsa-bangsa yang lain. Pemilihan Tuhan adalah pemilihan terhadap Abraham dan keturunannya dengan janji Tuhan menjadi bangsa yang besar dan kemudian dikenal dengan bangsa Israel. Inilah bukti cinta Tuhan terhadap umat atau bangsa-Nya. Suatu kecintaan yang tentu harus diresponi oleh umat-Nya dengan mengasihi-Nya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Sobat obor, apakah hati Tuhan terpikat kepada kita? Jika ya, apakah kitapun telah mengasihi-Nya dengan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan? Renungkanlah ini, jika Tuhan mengasihi kita dengan segenap hati, apakah kita juga mengasihi-Nya dengan segenap hati? Ataukah kita mengasihi Tuhan dengan setengah hati bahkan tanpa hati karena selalu hidup dalam dosa padahal kasih-Nya yang besar telah menebus saya dan saudara sekalian dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib. Jadikanlah hidupmu di masa muda sebagai alat kemuliaan Tuhan seperti surat Kristus yang terbuka dan dapat dibaca, dilihat, diteladani oleh banyak orang. Kalau Tuhan telah mengasihi kita maka seharusnya kitapun akan terus menerus mengasihi-Nya dalam kehidupan di masa muda ini bahkan sampai di masa tua. Amin (ARMI)