BAGIAN YANG UTAMA | MATIUS 22 : 15
Sobat Obor, dalam hidup, seringkali banyak pertanyaan yang diajukan bukan untuk menemukan kebenaran, tetapi untuk menjebak dan menjatuhkan.” Hal ini terasa sangat nyata dalam peristiwa yang dicatat di dalam Matius 22:15. Saat itu, Yesus sedang berada di Yerusalem menjelang masa akhir pelayanan‑Nya. Suasana kota penuh dengan kegelisahan dan ketegangan. Berbagai kelompok agama dan politik tengah mengamati dengan cermat setiap kata dan langkah‑Nya. Ada para pemuka agama dari golongan Farisi, yang sangat menjunjung tinggi hukum Taurat dan memegang teguh nilai‑nilai agama Yahudi. Ada juga golongan Herodian, yang berpihak kepada pemerintahan Romawi dan memegang loyalitas penuh kepada Kaisar. Walaupun keduanya berada di pihak yang berlawanan, kali ini mereka bisa duduk bersama dengan maksud yang sama: menjebak Yesus.
Saat itu, Israel berada di bawah pemerintahan Kekaisaran Romawi. Salah satu bentuk penindasan yang paling nyata bagi orang Yahudi ialah kewajiban membayar pajak kepala (poll tax). Pajak ini bukan hanya soal uang, tetapi soal simbol. Membayar pajak berarti mengakui bahwa Kaisar bukan hanya penguasa politik, tetapi juga pemegang kendali penuh atas hidup dan masa depan suatu bangsa. Bagi banyak orang Yahudi, ini sangat bertentangan dengan iman mereka. Sebab Allah sendirilah yang berhak menerima kesetiaan penuh dari umat‑Nya. Karena itu, pertanyaan yang diajukan kepada Yesus bukan pertanyaan biasa. Jika Ia menjawab “ya” maka Ia dapat dicap sebagai penghianat bagi bangsanya sendiri. Jika menjawab “tidak,” maka Ia dapat dituduh sebagai pembangkang.
Sobat obor, hari ini mungkin tidak ada kaisar yang datang menuntut pajak dari kita. Namun ada banyak hal yang dapat menjadi “kaisar kecil” dalam hidup ini. Kita terperangkap dalam kesibukan yang tak pernah selesai, kesenangan yang terus mengejar, atau ego yang tidak pernah puas. Kadang, tanpa kita sadari, semua itu mendapat porsi lebih besar daripada Allah sendiri. karenanya, saat ini, sudah seharusnya kita sadar, bahwa semua ada bagainnya. Dan Allahlah bagian yang utama. Amin (MT)