ALLAH TEMPAT UTAMA KITA | MATIUS 22 : 21-22
Sobat Obor, ketika Yesus berkata, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah,” Ia sedang menjawab pertanyaan yang menjebak dari para pemuka agama Yahudi. Mereka datang membawa soal yang sensitif bagi orang Yahudi saat itu, yaitu soal pajak kepada Kaisar. Pajak ini bukan hanya soal uang biasa, tetapi simbol dari penindasan dan penghinaan bagi banyak orang Yahudi. Mereka hidup di bawah pemerintahan Romawi yang memungut berbagai pajak dari penduduk, termasuk pajak kepala. Pajak ini harus dibayarkan dengan koin bergambar Kaisar dan bertuliskan gelar yang membuat sebagian orang Yahudi marah, karena itu dianggap menghina Allah dan merendahkan martabat mereka.
Atas hal itu, Yesus menjawab dengan kalimat yang sangat bijak dan penuh makna. Ia tidak mengajak para pendengarnya memberontak, tetapi juga tidak membuat Allah sejajar dengan penguasa dunia. Dengan berkata “berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan,” Yesus mengakui bahwa pemerintahan manusia mempunyai tempat dan perannya sendiri. Allah memang memberi tempat bagi aturan negara untuk menjaga ketertiban dan keadilan, dan membayar pajak bukanlah pelanggaran iman. Namun, ucapan selanjutnya, “dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah,” membawa pesan yang lebih dalam. Allah tidak dapat disamakan dengan siapa pun. Ada hal yang hanya Allah yang berhak menerimanya, yaitu hidup kita, kesetiaan kita, dan penyembahan kita. Koin memang dapat dicetak dengan gambar Kaisar, tetapi manusia diciptakan menurut gambar Allah, sehingga seluruh keberadaan kita sepenuhnya milik Allah.
Sobat obor, sebagai seorang muda jawaban ini bukan soal berpihak kepada negara atau Allah, tetapi soal memahami prioritas yang benar. Kita dapat menghormati dan mematuhi negara sebagai bentuk tanggung jawab. Tetapi kita harus mengabdi sepenuhnya kepada Allah. Pesan ini sesungguhnya membawa kita untuk tetap berdiri teguh. Agar di masa muda ini, Allah-lah yang menjadi tempat utama kita. Amin (MT)