KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN | YOHANES 8:30-36 | Pdt. Andre R.M. Izaak, M.Th
Sobat Obor, Terimalah salam kebangsaan kita, merdeka! merdeka! merdeka! Suatu ungkapan yang lahir dari semangat perjuangan yang dilewati dengan air mata, darah yang tercurah dari para pahlawan bangsa, serta suasana yang penuh kegembiraan karena telah bebas dari perbudakan dan penjajahan dari bangsa lain. Hari ini dalam lintasan waktu sejarah sebagai suatu bangsa yang merdeka kita merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 tahun. Suatu perjalanan waktu yang panjang dengan melalui berbagai macam tantangan dan hambatan sekaligus juga menikmati kemajuan dan keberhasilan yang telah di raih sebagai suatu bangsa. Masih ada banyak harapan sebagai suatu bangsa untuk diwujudkan agar generasi bangsa benar-benar akan menikmati masa kegemilangan sebagaimana harapan menuju Indonesia Emas di tahun 2045 tercapai. Memang secara jujur harus kita akui hal itu tidaklah mudah sekalipun sebagai suatu bangsa kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Terakhir kita mendengar dan juga melihat ditemukannya kandungan uranium sebesar 24 ribu di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Inilah kekayaan bangsa Indonesia yang seringkali membuat bangsa lain cemburu. Kecemburuan yang seringakali berubah menjadi bencana karena mempergunakan segala cara untuk mengambilnya. Tak jarang mereka mempergunakan orang-orang kita sendiri dari bangsa ini, yang kemudian disuap dan mau diajak korupsi, untuk mencapai tujuan mereka memiliki kekayaan kita. Belum lagi orang-orang sebangsa kita sendiri yang mengambil keuntungan dengan cara-cara yang tidak benar dan kemudian menyusahkan banyak orang dan akhirnya menyusahkan bangsanya sendiri. Benarlah ungkapan sang Proklamator Soekarno bahwa perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.
Sobat obor, dalam bacaan kita di sepanjang minggu berjalan ini, kita membaca bagaimana Tuhan Yesus mengatakan, bahwa hanya hidup dalam kebenaran di dalam firman-Nya dan tinggal dalam Dia, maka seseorang barulah dapat dikatakan merdeka. Kemerdekaan adalah hidup benar dengan tidak menjadi hamba dosa yang terus menerus berbuat dosa dan tidak sadar akan dosanya. Penulis Injil Yohanes memulainya dengan ungkapan di ayat 30 setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya (Yun. pisteuo, mempunyai iman yang kuat) kepada-Nya. Banyak orang yang percaya termasuk orang Yahudi kemudian mendengar pernyataan Yesus di ayat 31-32, jikalau kamu tetap (Yun. meno, tinggal) dalam firman-Ku (logos, dapat juga diartikan sebagai ajaran-Ku), kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui (Yun. ginosko, mengenal) kebenaran, dan kebenaran (Yun. aletheia, dapat juga diartikan kejujuran) itu akan memerdekakan (Yun. eleuthero, membebaskan) kamu. Ungkapan Yesus ini kemudian tidak dimengerti oleh mereka sehingga menghadirkan pertanyaan sebagaimana yang dikatakan di ayat 33 bahwa mereka adalah keturunan Abraham dan bukan hamba, sehingga mereka sekarang tidak sedang diperbudak dan hidup merdeka. Maka Yesus kemudian memberikan pengertian kepada mereka dengan jawaban di ayat 34-36 bahwa kemerdekaan bukan tentang status mereka sebagai suatu bangsa dan keturunan tetapi lebih kepada suatu keadaan hidup dalam keberdosaan, hidup dalam dosa bahkan dikuasai oleh dosa sehingga mereka menjadi hamba dosa. Oleh karena itu maka kehadiran Yesus akan membebaskan dan memerdekakan mereka dari segala dosa, agar mereka benar-benar merdeka. Suatu kemerdekaan yang sejati.
Sobat obor, sebagai orang muda yang beriman dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus maka kita diingatkan bagaimanaa hidup sebagai orang yang merdeka. Bahwa kemerdekaan yang telah dianugerahkan oleh Tuhan melalui karya selamat-Nya di kayu salib tidak membuat kita seenaknya melakukan dosa dan kemudian diperhamba oleh dosa. Karya selamat-Nya telah menghadirkan kebebasan dari dosa dan oleh-Nya kita hidup dengan melakukan kebenaran dalam dunia ini.
Jadilah orang benar yang terus menerus memperkatakan dan melakukan kebenaran, sekalipun mungkin banyak orang di sekitarmu melakukan kebohongan serta memalsukan banyak hal. Jadilah orang muda yang menghadirkan terang Kristus di tengah bangsa ini sekalipun mungkin di sekitarmu awan kegelapan seolah-olah ingin menelanmu. Jadilah orang muda yang benar dengan terus memperjuangkan kebaikan dengan melakukan hal-hal yang mendatangkan berkat dan sejahtera serta kedamaian bagi bangsa ini. Amin (ARMI)