MENJADI PERCAYA | YOHANES 8:30
Sobat Obor, belajar untuk percaya adalah satu diantara tugas hidup yang paling sulit (Isaac Watts). Kalimat ini hendak mengingatkan kita bahwa untuk menjadi percaya tidaklah mudah. Sebab untuk menjadi percaya terkadang seseorang membutuhkan pembuktian baik dilihat secara langsung ataupun dalam perkembangan teknologi sekarang mendengar dan melihat dengan rekaman suara ataupun video. Ada juga orang yang sulit untuk percaya karena ia pernah mengalami trauma di masa lalu akibat perlakuan orang lain terhadap dirinya. Sehingga apapun perkataan ataupun bentuk-bentuk perlakuan yang menandakan seseorang telah berubah tidak mudah membuat seseorang menjadi percaya bahwa orang yang pernah menyakitinya telah berubah. Apalagi ketika kita berbicara tentang janji dan komitmen yang diingkari dalam kehidupan yang dijalani. Akan sulit seseorang mendapatkan kepercayaan terhadap kebohongan-kebohongan yang terjadi di masa lalu.
Sobat obor, di hari ini kita diingatkan kembali bahwa mungkin banyak orang dalam kehidupan saat ini yang dengan tega memperlakukan kita dengan tidak adil dan tidak benar. Tetapi Tuhan Yesus adalah pribadi yang mengasihimu dan akan terus menyatakan kebaikan-Nya kepadamu. Oleh karena itu jangan pernah berpaling dari pada-Nya dengan mengingkari- Nya dengan melupakan-Nya apalagi menjadi tidak percaya.
Sobat Obor, firman mengingatkan kita sebagai orang muda bahwa iman percaya kita kepada Tuhan hadir saat hidup mendengar perkataan-Nya. Orang muda yang rindu dan rajin membaca, mendengar dan melakukan yang Yesus inginkan adalah orang muda yang percaya dengan sungguh kepada Tuhan Yesus. Sebagaimana ungkapan pujian berjudul Pribadi Yang Mengenal Hatiku yang berkata, s’perti rusa yang haus rindu aliran sungai-Mu, hatiku tak tahan menunggu-Mu. Bagai tanah gersang menanti datangnya hujan, begitupan jiwaku Tuhan. Suatu ungkapan yang hendak menggambarkan kerinduan orang benar kepada Tuhan yang ia percayai. Kerinduan yang mendalam yang tak terbendung karena cintanya yang kuat terhadap Tuhannya. Sehingga dia merasakan hampa atau kosong jika jauh dari Tuhan dalam kehidupan yang dijalani. Amin (ARMI)