KEDATANGAN ANAK MANUSIA | MATIUS 25 : 31

Sobat Obor, pada beberapa tahun yang lalu ada satu film dengan sutradara asal Jerman bernama Rolland Emmerich berhasil menghebohkan dunia dengan film berjudul 2012. Film ini menjelaskan tentang keadaan yang terjadi di akhir zaman. Film ini diberi judul 2012 karena terinspirasi oleh ada suatu keyakinan bahwa akhir zaman terjadi di tanggal 21-12-12. Film ini memang berhasil menghebohkan dunia tapi ada satu makna teologis yaitu akhir zaman tidak terjadi di tanggal tersebut. Mengapa ? Mat 24:36 menjelaskan bahwa tentang hari itu tidak ada seorang pun yang tahu bahkan malaikat pun tidak.

Renungan hari ini menjelaskan tentang apabila Yesus Kristus datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Takhta kemuliaan adalah lambang kedudukan Yesus sebagai Raja segala raja dan Hakim segala hakim. Duduk di takhta berarti Kristus tidak hanya memerintah, tetapi juga menghakimi dengan kuasa penuh. Kristus sekarang tampil bukan lagi sebagai Hamba yang menderita tetapi sebagai Hakim dunia. Teolog Leon Morris menjelaskan bahwa bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya menunjukkan keilahian-Nya secara penuh dinyatakan. Ini momen di mana semua ciptaan menyaksikan siapa Kristus sebenarnya.

Sobat obor, lewat renungan ini hendak memberikan pesan-pesan firman bagi kita semua: Kedatangan Kristus kembali adalah suatu hal yang pasti akan terjadi, Kedatangan Kristus kembali dan Penghakiman Terakhir adalah suatu hal yang pasti akan terjadi. Kapan waktunya ? Tidak ada seorangpun yang tahu bahkan malaikat pun tidak. Yang penting untuk kita lakukan bukan mencari tahu waktunya kapan tapi mengisi waktu yang Tuhan anugerahkan dengan hidup sungguh-sungguh beriman dan menunjukkan buah-buah iman termasuk lewat mengasihi sesama. Selain itu, renungan ini memberi keyakinan iman bagi kita bahwa Yesus Kristus itu sungguh- sungguh Allah yang tentunya adalah Raja sekaligus Hakim bagi semua bangsa. John Calvin : “Kristus tidak hanya datang untuk menyelamatkan, tetapi juga untuk menghakimi. Takhta-Nya adalah takhta kasih dan keadilan, di mana Ia memisahkan terang dari gelap, yang kudus dari yang najis.” Amin (SM)