SETIAP HARI KUPUJI NAMA TUHAN | MAZMUR 145 : 1 – 3

Sobat Obor, dalam keseharian kita di dalam pergaulan dan pertemanan pasti ada orang yang senang dan ingin sekali dipuji. Bahkan ada yang kemudian ingin dipuji secara berlebihan. Dan sikap yang dilakukan oleh orang lain terlihat aneh, karena ada yang memuji dan memuja idolanya secara berlebihan dan seringkali tidak masuk akal. Sebab pujian yang bersifat pengagungan terhadap seseorang melebihi pujian terhadap Tuhan. Coba kita perhatikan jika ada konser-konser musik seringkali ada yang jatuh pingsan dan menangis sejadi-jadinya ketika melihat orang yang diidolakannya. Hal Akan tetapi ada juga sahabat atau orang yang kita kenal dan berlawanan dengan apa yang dikemukakan di awal tadi. Seorang yang sama sekali tidak ingin dipuji apalagi dipuja layaknya seorang tuan apalagi sebagai Tuhan.

Sobat obor, kalau demikian apakah kita salah jika memuji dan memuja seseorang? Mengidolakan seseorang dalam hidupmu tidaklah salah, yang keliru adalah ketika kita memujanya melebihi sikap cinta kita kepada Tuhan. Sebagaimana ungkapan firman hari ini yang mengingatkan kita untuk mengagungkan Tuhan dan memuji nama-Nya untuk selamanya. Setiap hari kita memuji dan memuliakan-Nya. Sebab besarlah Tuhan dan sangat terpuji (ay. 1-3).

Sobat obor, pujian kita seharusnya bahkan selayaknya hanya ditujukan bagi Tuhan. Sebab hanya oleh Dia maka kita beroleh kehidupan di hari ini. Bahkan hanya oleh kasih-nya kita terpelihara dan menikmati keberhasilan- keberhasilan dalam hidup yang dijalani. Jangan biarkan masa muda kita dengan melewatkan satu hari pun tanpa memuji dan memuliakan nama Tuhan. Renungkanlah dalam hidupmu di masa muda ini lebih banyak mana saudara memuji Tuhan dalam pujian penyembahan dan pengagungan ataukah pujianmu kepada dunia ini? Jujur harus kita akui terkadang ada dari kita yang seharian malah tak pernah memuji Tuhan. Sebaliknya sebagai orang muda kita lebih banyak memuji manusia, memuji segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Seharusnya kita menyadari bahwa cinta itu adalah anugerah Tuhan sebab cinta adalah milikNya, tetapi kemudian kita seringkali melupakan pujian bagi pemilik-Nya. Amin (ARMI)