KEKUATAN DALAM KELEMAHAN | KEJADIAN 48:1-2

Sobat obor, pernahkah engkau melihat seorang kakek atau nenek yang sudah renta tiba-tiba mendapatkan semangat luar biasa saat cucu-cucunya datang berkunjung? Meski tubuh sudah lemah dan langkah tertatih, wajah mereka seketika berseri dan tenaga seperti muncul kembali. Itulah kekuatan kasih yang menghidupkan. Kisah Yakub dalam Kejadian 48 menggambarkan hal serupa. Saat ia sakit dan lemah, diberitahukan bahwa Yusuf datang membawa kedua anaknya, Manasye dan Efraim. Mendengar kabar itu, Yakub yang hampir mati mengumpulkan tenaganya lalu duduk di tempat tidurnya. Pertemuan penuh kasih memberi kekuatan baru baginya untuk menjalankan tugas rohani terakhirnya.

Sobat obor, teologi dari nats ini mengajarkan bahwa Allah bekerja dalam kelemahan manusia. Yakub yang tak berdaya justru dipakai Tuhan untuk menyatakan berkat besar kepada keturunannya. Duduknya Yakub bukan hanya gerakan fisik tetapi simbol kekuatan ilahi yang menopang. Allah memberi energi rohani bagi orang yang dipanggil untuk melaksanakan kehendak-Nya. Kisah ini menunjukkan bahwa usia tua, sakit, bahkan kelemahan manusia bukan halangan bagi rencana Allah. Justru di tengah keterbatasan, Allah meneguhkan janji-Nya dan memakai umat-Nya sebagai saluran berkat.

Sobat obor, kehidupan pemuda sekarang pun sering dihantui kelemahan. Ada yang merasa lelah oleh tekanan akademik, ada yang putus asa karena masalah keluarga, ada yang letih karena pergaulan yang menekan. Kadang kita merasa tenaga habis dan semangat padam. Namun firman Tuhan mengingatkan, kasih dan iman dapat membangkitkan kita. Sama seperti Yakub menguat karena kasih dan janji Allah, demikian pula kita dipanggil untuk bangkit dari keputusasaan. Jangan menyerah ketika merasa rapuh. Relasi dengan keluarga, komunitas rohani, dan terutama hubungan dengan Tuhan akan menghidupkan kembali semangat kita. Ketika kita merasa tidak mampu, saat itulah kita belajar bahwa kekuatan sejati berasal dari Allah. Karena kuasa-Nya nyata justru dalam kelemahan kita. Amin (KK)